kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kredit Segmen Enterprise Bank Negara Indonesia (BBNI) Tumbuh 13,2% di Kuartal I 2023


Kamis, 27 April 2023 / 13:20 WIB
Kredit Segmen Enterprise Bank Negara Indonesia (BBNI) Tumbuh 13,2% di Kuartal I 2023
DPK Perbankan: Pelayanan Nasabah di sebuah bank milik pemerintah di Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kredit Segmen Enterprise Bank Negara Indonesia (BBNI) Tumbuh 13,2% di Kuartal I 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp 52,2 triliun untuk segmen enterprise di kuartal I 2023 atau tumbuh 13,2% year on year (yoy).

Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan catatan kinerja positif ini sejalan dengan fokus BNI dalam mendorong industrialisasi.

Pertumbuhan kredit segmen enterprise didominasi oleh sub sektor ekonomi yang prospektif dan bertumbuh, serta masuk ke dalam top player di industrinya seperti Industri pengolahan logam dasar nikel dan besi baja, industri pengolahan pupuk, hingga, jasa transportasi dan infrastruktur pendukung.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari Bahana Sekuritas Untuk Kamis (27/4)

Dia menjelaskan, perseroan memandang arah kebijakan pemerintah yang konsisten mendorong industrialisasi, yang dapat memberikan nilai tambah, mengurangi impor dan meningkatkan ekspor seperti kebijakan hilirisasi, akan menjadi katalis pertumbuhan.

“Tentunya hal tersebut selain akan mendorong pertumbuhan pada sektor pengolahan akan memberikan katalis positif untuk sektor pendukungnya. Ekosistem inilah yang tengah ditangkap BNI sebagai peluang pertumbuhan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/4).

Sis Apik menuturkan kondisi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dan resilient di tengah ketidakpastian global menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit enterprise. Dalam kondisi tersebut nasabah akan melakukan ekspansi bisnis dan investasi, yang membutuhkan dukungan permodalan.

Menurutnya, katalis positif lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mencabut PPKM di seluruh Indonesia pada akhir tahun lalu, akan makin meningkatkan mobilisasi barang dan orang, yang kemudian akan mendorong perekonomian domestik.

“Ketiga arah kebijakan pemerintah seperti hilirisasi, tujuan parawisata baru, IKN akan menciptakan ekosistem bisnis baru. Momentum tersebut yang akan kami tangkap di mana tentunya pelaku ekonomi membutuhkan solusi perbankan seperti kredit modal kerja, investasi, trade, garansi bank dan lain-lain,” tuturnya.

Sis Apik mengungkapkan, di tahun ini pihaknya memproyeksikan pertumbuhan kredit di segmen enterprise sebesar 8% hingga 10% atau lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. 

Baca Juga: Kuartal I 2023, Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 8,16%

Dikatakannya, untuk mencapai target tersebut BNI akan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian termasuk untuk segmen Enterprise.

“Sehingga strategi utama adalah mendorong pertumbuhan dari turunan Top Tier Client di segmen Korporasi. Selain itu, kami menyasar top player maupun top regional player industry yang masuk ke dalam segmen Enterprise,” ungkapnya.

Dia menambahkan, BNI juga mendorong nasabah untuk mengembangkan bisnisnya secara baik dan berkelanjutan termasuk mencari peluang ke tingkat Global.

Sis Apik menyebut, portfolio nasabah BNI yang memiliki orientasi ekspor per 31 Maret 2023 telah mencapai Rp14,2 T atau 27,6% dari portfolio enterprise.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Diyakini Bakal Berlanjut hingga Tutup Tahun Nanti

BNI juga memiliki product Sustainability Linked Loan dimana nasabah yang memiliki komitmen terhadap ESG dengan target parameter yang telah ditetapkan akan mendapatkan insentif ekonomi.

“Tentunya ini juga akan meningkatkan competitive advantage nasabah terutama untuk penetrasi pasar dunia yang telah memiliki awareness ESG yang tinggi seperti Eropa dan Amerika. Pada tahun 2022, segmen Enterprise memberikan Sustainibility Linked Loan pertama di BNI dimana saat ini produk nasabah tersebut telah berhasil melakukan penetrasi pasar ekspor tujuan Amerika Serikat, Australia dan New Zealand,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×