kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Sindikasi Perbankan Diproyeksi akan Cerah Tahun Ini,Berikut Pendorongnya


Senin, 22 Januari 2024 / 05:55 WIB
Kredit Sindikasi Perbankan Diproyeksi akan Cerah Tahun Ini,Berikut Pendorongnya
ILUSTRASI. Perbankan optimististis penyaluran kredit sindikasi bisa tumbuh cerah di tahun ini.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit sindikasi sepanjang 2023 memang tak cukup cerah. Pasalnya, kredit sindikasi justru mengalami penurunan sepanjang tahun tersebut sekitar 5,2% secara tahunan (YoY).

Berdasarkan Bloomberg League Table Reports, kesekapatan kredit sindikasi sepanjang 2023 tercatat sekitar US$ 33,37 miliar. Di mana, ada 70 bank sebagai mandated lead arranger (MLA) dengan 88 kesepakatan.

Dengan capaian tersebut, perbankan tetap optimististis penyaluran kredit sindikasi bisa tumbuh deras di tahun ini. Meskipun, tahun politik bisa menjadi batu sandungan bagi kelancarana investasi.

Optimisme tersebut datang dari PT Bank Mandiri Tbk yang mencatat sebagai bank dengan kredit sindikasi terbesar sepanjang 2023. 

Baca Juga: Perbankan Optimistis Kredit Sindikasi Lanjutkan Tren Positif pada Tahun 2024

Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri Susana Indah Kris bilang kondisi tersebut didukung oleh tingkat suku bunga saat ini.

“kami melihat beberapa perusahaan lebih memilih untuk fundraising melalui kredit sindikasi dibandingkan dengan penerbitan surat berharga,” ujar Indah, belum lama ini.

Sepanjang 2023, Indah merinci volume kredit sindikasi yang di-arrange oleh Bank Mandiri tumbuh 6,29% yaitu sebesar lebih dari Rp 80 triliun dan sebanyak 48 transaksi pada tahun 2023, jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 75 triliun dan sebanyak 38 transaksi.

Indah bilang dengan adanya kebijakan hilirisasi oleh pemerintah, pihaknya melihat tingginya potensi pada kredit sindikasi untuk mendukung investasi tersebut. Hal tersebut juga akan diikuti dengan investasi pada rantai pasok selanjutnya seperti investasi pada baterai dan electric vehicle. 

“Adanya rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kami perkirakan juga akan mendorong tumbuhnya volume pembiayaan sindikasi pada tahun 2024,” ujarnya.

Tak hanya itu, Indah memperoyeksikan bakal ramainya pembiayaan sindikasi yang berbasis keberlanjutan, seperti green loan dan sustainability linked loan, ataupun pembiayaan pada proyek-proyek EBT, yang juga dimulai sejak akhir tahun 2023. 

Baca Juga: Kuasai Pangsa Pasar Kredit Sindikasi, Begini Jurus Bank Mandiri

Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn juga mengungkapkan pihaknya akan terus mendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia dengan menyalurkan kredit sindikasi untuk proyek-proyek strategis nasional seperti infrastruktur jalan tol, konstruksi, dan kelistrikan. 

Hingga Desember 2023, Hera bilang tren penyaluran kredit sindikasi BCA masih tercatat tumbuh secara positif. BCA telah mengelola kredit sindikasi sebesar Rp227,84 triliun, dan porsi partisipasi BCA dalam kredit sindikasi tersebut tercatat sebesar Rp48,87 triliun. 

Ia menyebut pihaknya akan turut berpartisipasi dalam kredit sindikasi dengan senantiasa mempertimbangkan faktor risk appetite, posisi likuiditas dan modal. Dalam rangka, mendukung perekonomian nasional.

“Tetap memilih proyek-proyek yang berpotensi memperkuat bisnis inti BCA,” ujar Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×