Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMI) terus bergulir sejak diluncurkan pemerintah pada Agustus 2017. Pembiayaan Kredit UMI ini ditujukan pada koperasi dan UMKM yang tidak bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pada pembukaan Rapat Kerja Terbatas (Rakortas) bidang Koperasi dan UMKM di Surabaya 13-15 Desember, Menteri Puspayoga menyerahkan Kredit UMI senilai Rp 117,1 miliar pada empat koperasi. Nantinya, mereka bertindak sebagai chanelling menyalurkan dana tersebut pada anggota koperasi maupun pengusaha mikro.
"Kredit UMI ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, maksimum plafonnya Rp 10 juta. Jadi tukang bakso, nasi goreng bisa mengakses kredit ini," kata Puspayoga dalam keterangan tertulis pada Kamis (14/12).
Adapun keempat koperasi yang menerima Kredit UMI tersebut adalah, Koperasi Abdi Kerta Raharja Tangerang senilai Rp 13,4 miliar, Koperasi Mitra Dhuafa Jakarta (Rp 50,2 miliar), KSPPS Sidogiri Pasuruan (Rp 51 miliar) dan KSPPS BM Utama Bandar Lampung (Rp 2,5 miliar).
Puspayoga mengatakan dengan mengakses Kredit UMI berbunga 2% per tahun, diharapkan, koperasi semakin maju dan berkembang. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan mengurangi angka kemiskinan.
"Saya minta Kepala Dinas terkait ikut menyosialisaikan kredit UMI yang merupakan kebijakan sekaligus komitmen pemerintah membantu koperasi-koperasi dan UKM agar semakin berkembang serta naik kelas. Ini penting agar kontribusi koperasi dan UKM di Tanah Air terhadap PDB semakin meningkat," kata Puspayoga
Lebih lanjut Puspayoga menjelaskan, kredit UMI bersumber dari dana APBN yang penyalurannya dilakukan melalui lembaga atau lembaga keuangan nonbank.
Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana untuk Kredit UMI sebesar Rp1,5 triliun dengan tingkat bunga sebesar 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News