kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Fintech akan bersinergi dengan kredit ultra mikro


Senin, 21 Agustus 2017 / 16:20 WIB
Fintech akan bersinergi dengan kredit ultra mikro


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Pelaku industri teknologi finansial (tekfin atau fintech) berbasis pinjaman peer to peer melihat fasilitas kredit usaha sangat kecil (ultra mikro) yang diluncurkan Kementerian Keuangan sebagai pelengkap alternatif pendanaan untuk pengusaha kecil menengah (UKM) dalam negeri.

Asal tahu saja, pemerintah mematok bunga kredit ultra mikro sebesar 2%-4% dengan maksimal plafon sebesar Rp 10 juta. Bunga yang dipatok ini terbilang sangat rendah dibanding beberapa pelaku industri fintech saat ini.

Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi mengatakan, fintech lending hadir untuk melengkapi alternatif pendanaan, baik yang telah ada maupun yang akan ada, termasuk program kredit ultra mikro.

Sebagai alternatif pendanaan baru yang  berbasis teknologi digital, fintech memiliki kapasitas penyediaan dana yang sangat besar di lintas wilayah, negara dan benua, kecepatan penyaluran dana yang sangat tinggi dan kemampuan melayani publik dalam jumlah yag sangat besar.

Seperti misalnya, kemampuan terhubung dalam ekosistem ekonomi digital yang di dalamnya juga terdapat E-Commerce, E-Government, dan Regtech.

"UKM selain membutuhkan dana berbunga rendah, juga butuh mendapat pelayanan yang sangat cepat, serta akses untuk memasarkan produknya pada harga yang layak dan dapat dikirim secara cepat dan murah," ujar Hendrikus ke KONTAN di Jakarta, Senin (21/8).

Hendrikus menyebut, penyelenggara fintech secara otomatis akan melakukan kolaborasi dengan semua program pemerintah dalam suatu ekosistem ekonomi digital.

"Jadi adaptasi dan kolaborasi merupakan kata kunci dalam upaya menciptakan kosistem ekonomi digital. Program pemerintah ini tentu akan semakin menggairahkan kegiatan UKM dan Fintech lending dalam lingkungan kerja kolaborasi," tambah Hendrikus.

Co Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono menyebut, pihaknya mendukung dan menyetujui dengan adanya fasilitas ini. Tak menutup kemungkinan, KoinWorks juga akan berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendanai usaha kecil di Indonesia.

"Karena pasti sulit apabila pemerintah jalankan sendiri tanpa kerja sama swasta," kata Benedicto ke KONTAN, Senin (21/8).

Sementara, manajemen KoinWorks juga belum memiliki strategi khusus mengenai langkah ke depan dengan adanya fasilitas kredit ultra mikro ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×