kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,13   1,49   0.16%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit yang belum ditarik meningkat di sejumlah bank


Senin, 25 Juni 2018 / 06:36 WIB
Kredit yang belum ditarik meningkat di sejumlah bank
ILUSTRASI.


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roda bisnis bank masih lambat. Tercermin dari kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan masih meningkat. Debitur yang belum menarik pinjaman berasal dari sektor infrastruktur dan konstruksi.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat sedikit kenaikan pada undisbursed loan pada April 2018. Tercatat, undisbursed loan tumbuh 2,20% secara tahunan menjadi Rp 51,34 triliun.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, pencairan atas undisbursed loan disesuaikan dengan kebutuhan debitur akan fasilitas kredit. Saat ini, permintaan kredit relatif stagnan sehingga mendorong kenaikan kredit belum ditarik.

"Undisbursed loan ini didominasi oleh dua sektor yaitu listrik, air dan gas serta perindustrian," kata Herry, Minggu (24/6). Ia yakin pencairan kredit akan membaik seiring dengan proyeksi perbaikan permintaan kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mencatat kenaikan undisbursed loan. BTN memiliki pinjaman yang belum ditarik senilai Rp 18,54 triliun per April 2018, atau naik 12,54%.

Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN menyampaikan, kenaikan ini disebabkan oleh industri properti yang masih lesu. Terlebih, BTN adalah bank yang fokus pada sektor pembiayaan perumahan.

Kredit konstruksi merupakan kredit produktif yang bergantung pada permintaan. Jadi, jika permintaan lesu, konstruksi akan berhenti sejenak sehingga menimbulkan undisbursed loan.

Saat ini, mayoritas atau 98% undisbursed loan BTN ada di kredit konstruksi. Harapannya, kebijakan pelonggaran LTV yang akan datang akan mengurangi undisbursed loan karena akan menstimulus industri perumahan.

Kredit belum ditarik di Bank DKI juga melonjak. Bank daerah ini mencatat un disbursed loan naik sebesar 153,32% menjadi Rp 2,44 triliun per April 2018.

Kresno Sediarsi, Direktur Utama Bank DKI menuturkan, kenaikan tersebut karena debitur belum membutuhkan kredit atau menggunakan kredit secara selektif.

Debitur sangat hati-hati dalam memanfaatkan penggunaan fasilitas kredit di tengah perlambatan ekonomi. Sementara itu, bank juga akan menjaga risiko kredit sehingga akan selektif dalam memberikan pinjaman.

"Sektornya ada di komersial seperti konstruksi," kata Kresno. Bank ini memproyeksikan undisbursed loan akan turun di semester kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×