CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kredivo raih pendanaan US$ 100 juta dari Victory Park Capital


Selasa, 24 November 2020 / 15:09 WIB
Kredivo raih pendanaan US$ 100 juta dari Victory Park Capital
ILUSTRASI. Kredivo telah menerima pendanaan senilai US$ 100 Juta dari Victory Park Capital (VPC).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Fintech lending, PT Finaccel Teknologi Indonesia (Kredivo) baru merampungkan akuisisi PT Swarna Niaga Finance. Akuisisi ini agar Kredivo bisa lebih leluasa dalam menjalankan bisnis.

Bisnis Kredivo makin bertumbuh lantaran telah menerima pendanaan  senilai US$ 100 Juta dari Victory Park Capital (VPC) Advisors yang berpusat di Chicago, Amerika Serikat. Pendanaan ini akan digunakan untuk mencapai target perusahaan punya 10 juta pengguna.

“Juga akan digunakan untuk pengembangan beberapa produk seperti healthcare loan, education loan, dan productive loan (UMKM). Pasar Indonesia masih memiliki prospek yang besar, dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta penduduk,” ujar Co-Founder Kredivo Umang Rustagi dalam konferensi virtual pada Selasa (24/11).

Baca Juga: Aksi merger multifinance di Indonesia bisa makin ramai

Kredivo juga melirik pembiayaan untuk sektor otomotif. Kendati demikian, Umang merinci belum ada rencana dalam waktu dekat masuk ke pembiayaan kendaraan bermotor.

VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari menyatakan, pendanaan lini kredit ini akan disalurkan untuk pembiayaan kepada para pengguna Kredivo di Indonesia. Berbeda dengan pendanaan equity yang bisa digunakan untuk operasional perusahaan.

Indina menjelaskan, memiliki izin sebagai multifinance, akan membuat Kredivo lebih leluasa mengarap segmen yang belum tersentuh oleh perbankan. Akuisisi multifinance ini tidak akan membuat perubahan pada cara kerja Kreivo, tetap sebagai perusahaan teknologi dibidang finansial.

Sebelumnya, Umang mengatakan, Kredivo juga telah memiliki komitmen kerja sama dengan Bank Permata pada tahun lalu. Kala itu, bank dengan sandi saham BNLI itu berkomitmen menyalurkan pinjaman secara channeling senilai Rp 1 triliun.

Umang menjelaskan penyaluran pinjaman Kredivo ikut melambat pada kuartal II 2020 akibat pandemi. Kendati demikian, penyaluran pinjaman mulai bangkit lagi sejak kuartal III 2020. Umang menargetkan bisnis Kredivo bisa tumbuh 250% di 2021.

Menurut Indina, sejauh ini, Kredivo telah menyalurkan pinjaman ke sektor produktif dengan porsi lebih dari 20%. Selain itu, Kredivo juga sudah banyak menyalurkan pinjaman ke luar pulau Jawa seperti Padang, Batam, Pekan Baru, Palembang, Manado, dan Balikpapan.

Partner di VPC, Gordon Watson menyatakan kerjasama ini merupakan investasi pertama VPC di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap kerja sama ini bisa memperluas akses kredit dan menjangkau masyarakat luas.

Selanjutnya: Aksi merger dan akuisisi sektor keuangan masih berlanjut di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×