Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Suprajarto ramai diperbincangkan kemarin, Kamis (30/8). Sebab, pria yang saat ini menjabat sebagai direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menolak untuk 'dimutasi' oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Seperti apa kronologinya?
- RUPSLB BBTN
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Kamis (29/8) sore di Menara BTN. RUPSLB memutuskan untuk mengganti Maryono sebagai Direktur Utama dengan Suprajarto. “Ini Kewenangan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas,” kata Maryono usai RUPSLB.
Baca Juga: Maryono lengser, Suprajarto menolak, siapa duduk di kursi dirut BTN?
Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo bilang pemindahan Suprajarto ke BTN dengan alasan penyegaran jajaran direksi bank pelat merah.
Lagipula, selain BTN, dan BRI Gatot juga bilang PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang akan menyelenggarakan RUPSLB, Jumat (30/9) juga akan merombak jajaran direksi dan komisarisnya.
“Untuk refreshing, kalau soal perubahan pengurus kan biasa. Yang tidak biasa kalau diisukan macam-macam. (BNI) besok juga akan ada perubahan pengurus, komisaris dan direksi,” kata Gatot.
Baca Juga: Kisruh perombakan direksi bank pelat merah
Gatot juga mengaku Kementerian BUMN juga telah melakukan komunikasi dengan Suprajarto terkait kepindahannya ke BTN. Menteri BUMN Rini Soemarno disebutnya juga telah melaporkan hal ini kepada Presiden Joko Widodo.
- Suprajarto membantah
Saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Gatot, Suprajarto membantahnya. Ia mengaku tak pernah diajak berkomunikasi oleh Kementerian BUMN. Hingga akhirnya ia memutuskan menolak untuk diangkat menjadi Direktur Utama BTN.
Baca Juga: BRI dan BTN tanpa dirut? Begini kata analis soal prospek saham BBRI dan BBTN
"Hasil RUPSLB BTN siang ini sudah saya ketahui. Saya sendiri baru tahu setelah membaca berita dari media bahwa saya ditetapkan sebagai direktur utama BTN, di mana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah. Saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil RUPSLB BTN," lanjutnya.
- Suprajarto resmi lengser
Menanggapi hal ini, Gatot tak banyak berkomentar. Ia menilai, Suprajarto tak menjalankan perintah dari Kementerian BUMN. Pun Gatot bilang, sejatinya posisi Suprajarto di BRI juga sudah resmi lengser. Meskipun perseroan baru akan menggelar RUPLSB pada Senin (2/9) mendatang.
Baca Juga: Usai menolak jadi dirut BTN, Suprajarto: Saya mau liburan dan nikahkan anak bungsu
“Ini masalah penugasan oleh pimpinan, ini soal apakah mau menunaikan tugas atau tidak. Kalau sudah ditetapkan disini (RUPSLB BTN) otomatis beliau sudah tidak menjabat (di BRI),” lanjut Gatot.
- Serikat pekerja BBTN menyanggah
Namun pernyataan Gatot juga disanggah oleh Ketua Umum Serikat Pekerja BTN Satya Wijayantara. menurutnya pelengseran Suprajarto mesti menunggu RUPSLB BRI mendatang.
Ia juga menilai pemindahan Suprajarto dari BRI ke BTN sejatinya melecehkan profesi dan memberikan ketakpastian jenjang bankir, terutama bankir pelat merah. Mengingat secara ukuran, aset BRI jauh lebih besar dibandingkan BTN.
Baca Juga: Suprajarto menolak jadi direktur utama BTN
“BRI itu asetnya jauh lebih besar dari BTN, pemindahan seperti ini tidak biasa terjadi, dan cenderung seperti punishment. Padahal kinerja Suprajarto di BRI sangat bagus,” katanya saat ditemui KONTAN terpisah.
Satya menambahkan, terkait hal ini, pihaknya juga akan melakukan protes kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia bilang, protes akan dilakukan bersama bersama Serikat Pekerja BRI, dan Serikat Pekerja Bank Himbara.
“Kami meminta kepada Menteri BUMN untuk menghormati prinsip-prinsip Good Governance Government (GCG) dan pelaksanaan manajemen karir bagi bankir dilingkungan BUMN melalui talent management system yang adil,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News