Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) terus menjalankan strategi bersih-bersih aset dan penguatan likuiditas untuk menjadi bank yang sehat di bawah kendali Kookmin Bank.
Fokus kinerja tersebut terbukti berhasil berjalan mulus. Yang terbaru, KB Bukopin berhasil menjual Rp 4,13 triliun kredit bermasalah kepada kepada IDMB United sebesar Rp 2,65 triliun pada 21 Juni lalu.
Sementara untuk memperkuat permodalan tier II, bank ini pada 30 Juni telah mendapat pinjaman subordinasi dari Kookmin Bank Hongkong Rp 3 triliun. Sebelumnya, perseroan juga telah memperoleh pinjaman luar negeri US$ 300 juta atau setara Rp 4,4 triliun dari International Finance Corporation (IFC) untuk mendukung ekspansi kreditnya.
Baca Juga: Bank KB Bukopin Targetkan Penyaluran Kredit Baru Capai Rp 10 Triliun
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai prospek saham BBKP telah mendapatkan sentimen positif terutama dengan adanya pinjaman subordinasi yang memperkuat modal bank tersebut.
Namun menurutnya, harus ada strategi bisnis yang lebih menarik lagi dari Bukopin untuk bisa mengakselerasi pertumbuhannya dan meningkatkan bisnisnya.
"Sehingga hal ini akan memberikan poin yang positif bagi BBKP," ujar kepada Kontan.co.id, Jumat (8/7).
Langkah penjualan aset bermasalah itu juga akan membawa sentimen positif bagi prospek kinerja Bukopin ke depan. Nico mengatakan, dengan perbaikan kualitas aset maka perseroan bisa meningkatkan kemampuan dalam penyaluran kredit baru yang lebih berkualitas.
Direktur KB Bukopin, Helmi Fahrudin, mengatakan, langkah perbaikan kualitas kredit tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mencapai target rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) secara 3,6% dan NPL gross 5,94% sampai akhir tahun 2022. Adapun akhir 2021, NPL gross ada di level 10.66% dan NPL net 4,91%.
Setelah perbaikan kualitas aset itu, Bank KB Bukopin siap melakukan ekspansi bisnis sembari mempersiapkan transformasi digitalnya.
"Ekspansi kredit sudah mulai dilakukan dari semester I 2022 dan akan lebih intensif lagi pada semester II 2022," kata Helmi Jumat (8/7).
Baca Juga: Harga Saham Bank Menengah Masih Murah
Tahun ini, Bank KB Bukopin menargetkan penyaluran kredit baru Rp 10 triliun. Adapun pada tahun 2021, kredit BBKP tercatat Rp 58,17 triliun. Helmi bilang, ekspansi kredit difokuskan pada segmen ritel, SME dan perusahaan Korea link. Untuk segmen ritel, bank akan fokus pada kredit pensiunan, kredit kendaraan bermotor, dan KPR. Sedangkan pada segmen SME akan fokus melalui supply chain dan sektor produktif lainnya termasuk KUR.
Untuk transformasi digital, lanjut Helmi, KB Bukopin akan terus akan melakukan revamp dan pengembangan fitur aplikasi digital Wokee, seperti E-KYC, opening deposit, payroll loan dan yang lainnya. Sementara tahun depan, Bank KB Bukopin menargetkan akan meluncurkan layanan digital lewat satu aplikasi super lengkap alias SuperApps.
Secara paralel, perseroan juga terus mengembangkan ekosistem untuk memperluas layanan dan ekosistem digital. "Selain berkolaborasi dengan KB Valbury secutiras, juga akan berkolaborasi dengan KB Valburi ca," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News