Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatat laba bersih pada kuartal I-2018, sebesar Rp 5,9 triliun atau naik 43% secara tahunan atau yar on year (yoy). Peningkatan laba ini didorong oleh efisiensi dan peningkatan fee based income.
Tercatat fee based income Bank Mandiri kuartal I-2018 sebesar 14,7% secara yoy menjadi Rp 6,02 triliun. Pada kuartal I-2018 Bank Mandiri juga berhasil menekan biaya operasional 7% yoy menjadi Rp 8,4% yoy.
Dari sisi fungsi intermediasi, pada kuartal I 2018, pertumbuhan kredit Bank Mandiri sebesar 7,1% yoy menjadi Rp 703 triliun. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri ini di bawah rata rata industri sebesar 8% yoy.
Pertumbuhan kredit yang berada di bawah industri ini disebabkan oleh dua sektor kredit yaitu UKM dan kredit menengah korporasi (middle commercial). Pada kuartal I-2018 kredit UKM turun 11,3% yoy Rp 51 triliun. Sedangkan kredit middle commercial pada kuartal I-2018 turun 7,2% yoy menjadi Rp 141,7 triliun.
Meskipun dua segmen kredit ini turun, namun Bank Mandiri terbantu dengan dua segmen kredit yaitu mikro dan konsumer yang naik cukup tinggi.
Kredit mikro Bank Mandiri kuartal I-2018 naik 22,6% yoy menjadi Rp 85,6 triliun sedangkan kredit konsumer naik 14,7% yoy menjadi Rp 79,8 triliun. Bank Mandiri berhasil menjaga NPL gross pada kuartal I-2018 sebesar 3,32% atau membaik dibandingkan periode sama 2017 3,9%.
Seiring membaiknya NPL, biaya pencadangan Bank Mandiri kuartal I-2018 sebesar 29% yoy menjadi Rp 3,8 triliun.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri ingin untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah.
"Hal ini dengan menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent baik di segmen Wholesale dan Retail," kata Tiko dalam paparan kinerja, Selasa (24/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News