Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat laba bersih pada kuartal I 2018 sebesar Rp 462 miliar atau turun 5,5% secara tahunan atau year on year (yoy).
Penurunan laba ini karena naiknya provisi atau pencadangan kredit bermasalah. Dengan begitu, di periode tiga bulan pertama tahun 2018 ini, Maybank memangkas rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) ke angka 3%, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu di level 3,7%.
Jika dilihat dari pendapatan operasional setelah provisi, Maybank Indonesia masih mencatatkan kenaikan 7,59% menjadi Rp 682 miliar.
Dari sisi pendapatan operasional bank tercatat masih naik 3,6% menjadi Rp 2,5 triliun. Peningkatan pada pendapatan operasional ini karena bank melakukan efisiensi operasional.
Selain itu bank juga meningkatkan pendapatan non-bunga dan perbaikan provisi. Kenaikan fee based ini berasal dari fee bancassurance, administrasi ritel, kredit, recovery credit anak usaha dan jasa layanan lain.
Dari sisi fungsi intermediasi, sampai kuartal I 2018, Maybank Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp 122 triliun naik 2,2%. Kenaikan kredit ini disumbang oleh kenaikan kredit perbankan global naik 6,2% menjadi Rp 27,6 triliun.
Untuk pembiayaan unit usaha syariah juga mengalami kenaikan cukup tinggi 41,6% menjadi Rp 20,2 triliun.
Taswin Zakaria Direktur Utama Maybank Indonesia bilang, awal tahun ini memang menantang.
"Kami akan mengembangkan aset secara selektif untuk memastikan kualitas aset yang baik," kata Taswin dalam keterangan tertulis, Kamis (26/4).
Pada awal tahun ini perbankan global menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan aset bagi Maybank Indonesia. Bank ini juga mengklaim pertumbuhan positif sektor community financial services, yang terlihat dari kenaikan di sektor ritel dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News