Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meskipun industri pembiayaan dalam negeri tengah lesu, namun di triwulan I 2015 piutang pembiayaan tercatat masih tumbuh 4,92% (yoy) dari semula Rp 352,44 triliun menjadi Rp 369,8 triliun.
Mayoritas pembiayaan masih berasal dari lini pembiayaan konsumen (consumer financing) yang berkisar 66,56% atawa Rp 246,14 triliun. Angka ini naik 7,13% (yoy) ketimbang posisi sebelumnya yang bertengger di level Rp 229,74 triliun.
Sedangkan pembiayaan sewa guna usaha (leasing) terkoreksi tipis 0,48% (yoy) dari Rp 114,77 triliun menjadi Rp 114,22 triliun per Maret 2015.
Di saat yang sama, pembiayaan anjak piutang alias factoring melambung 18,67% (yoy) dari sebelumnya Rp 7,92 triliun menjadi Rp 9,4 triliun.
Pertumbuhan pesat ditunjukkan oleh lini pembiayaan kartu kredit. Meskipun hanya berkontribusi kurang dari 0,01%, jenis penyaluran kredit tersebut melonjak 600% menjadi Rp 35 miliar. Padahal, per Maret 2014 lalu, pembiayaan kartu kredit hanya berkisar Rp 5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News