Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tidak terseret arus pelemahan ekonomi. Buktinya, nilai pembiayaan yang disalurkan oleh LPEI hingga kuartal III 2015 lalu telah mencapai 97% dari target sepanjang tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 75 triliun.
Basuki Setyajid, Direktur Pelaksana III LEPI, bilang, total pembiayaan yang telah dikucurkan LPEI mencapai
Rp 73,8 triliun sampai September 2015. Secara tahunan, pembiayaan LPEI tersebut meningkat 46,72%. Pada periode sama tahun lalu, LPEI menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 50,3 triliun.
Dari total pembiayaan hingga kuartal III 2015, sebanyak 55% atau setara Rp 40,59 triliun mengalir ke pembiayaan modal kerja. Sisanya sebesar 45% atau sekitar Rp 33,21 triliun merupakan pembiayaan dengan skema investasi.
Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah memacu eksportir menggenjot pengiriman barang ke luar negeri. Dus, kebutuhan pembiayaan ekspor pun ikut meningkat.
Bukan hanya menggeber pembiayaan ekspor impor, LPEI juga memperbesar porsi pembiayaan usaha kecil menengah mikro (UMKM).
Hitung punya hitung, total pembiayaan UMKM LPEI hingga September 2015 mencapai Rp 5,9 triliun. Sisanya sekitar Rp 67,9 triliun lebih banyak diberikan kepada perusahaan-perusahaan besar. "Sebenarnya porsi kami justru telah mencapai 8%. Tapi nanti kami akan perbesar lagi karena potensinya besar menggarap UMKM," kata Basuki, Jumat (16/10).
Tahun depan, LPEI mengharapkan 10% dari total pembiayaan mengalir ke sektor UMKM. LPEI bakal menggandeng lembaga keuangan seperti multifinance dan modal ventura.
Selain itu LPEI mengandalkan kantor cabang untuk menjaring nasabah UMKM. Saat ini, LPEI baru memiliki empat kantor cabang. Rencananya, LPEI akan membuka empat kantor cabang baru. Dus, jumlah kantor cabang yang dimiliki LPEI akan menjadi delapan unit.
Lokasi penambahan kantor cabang bakal ditentukan setelah LPEI merampungkan skema pembiayaan UMKM. "Kami masih tunggu pedoman operasionalnya seperti apa, misalnya untuk fasilitas kredit modal kerja (KMK) skema seperti apa," kata Basuki.
Tahun ini LPEI menargetkan perolehan laba sebesar Rp 1,5 triliun. Per Agustus 2015, LPEI telah mencetak laba Rp 1,2 triliun. LPEI pun optimistis laba tahun ini melebihi target yakni sebesar 115% dari target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News