Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. September 2010, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 231,9 triliun. Angka ini tumbuh 23,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 188,3 triliun, dan lebih besar dari angka pertumbuhan kredit nasional yang sebesar 21,2%. Adapun untuk NPL net Bank Mandiri ada di level 0,74%.
Direktur Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit Mandiri turut mendorong peningkatan aset mereka menjadi Rp 409,4 triliun, dari sebelumnya Rp 366,5 triliun.
Penyaluran terbesar kredit Bank Mandiri ada di sektor industri pengolahan atau manufaktur yang memberikan kontribusi 25% dari total kredit Bank Mandiri, yaitu sebesar RP 58 triliun. Menyusul kemudian sektor pertambangan dengan kontribusi 16,8% atau sebesar Rp 38,8 triliun. Sementara sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi hingga 80%.
Untuk sektor UMKM, Bank Mandiri berhasil menyalurkan Rp 29,8 triliun dengan jumlah rekening kredit UMKM sebanyak 564.938 rekening. Untuk KUR, penyaluran kreditnya mencapai Rp 2,11 triliun.
Kenaikan juga dicatatkan laba bersih Bank Mandiri yang naik 38,2%, dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. Laba operasional yang sebesar Rp 8,5 triliun, menjadi salah satu pendorong dari pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri tersebut.
Untuk total dana pihak ketiga (DPK), Bank Mandiri berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 321,2 triliun. Naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 295,5 triliun. Total dana murah Bank Mandiri, yaitu produk giro dan tabungan menyumbangkan Rp 183,1 triliun, naik Rp 14 triliun dari angka tahun lalu.
Adapun untuk rasio kecukupan modal (CAR), kredit, dan operational risk Bank Mandiri ada di level 13,29%. Tahun lalu, angkanya ada di level 14,20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News