kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Mandiri belum bisa penuhi LDR 78%


Jumat, 15 Oktober 2010 / 13:41 WIB
Mandiri belum bisa penuhi LDR 78%
ILUSTRASI. Layar Elektronik Pergerakan Saham di BEI


Reporter: Hari Widowati | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. Bank Mandiri memperkirakan belum bisa memenuhi kisaran loan to deposit ratio (LDR) yang disyaratkan dalam aturan GWM-LDR yang berlaku mulai 1 Maret 2011. Pasalnya, LDR Bank Mandiri pada Maret 2011 diperkirakan baru mencapai 72%.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansyuri mengatakan, hingga Juni 2010 LDR Bank Mandiri baru mencapai 66%. "LDR kami bisa hit 70% - 72% pada Maret 2011," kata Pahala dalam Training Media Bank Mandiri, Kamis (14/10). Menurutnya, kenaikan LDR sebesar 6% dalam waktu 9 bulan cukup signifikan.

Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot A. Sentausa memperkirakan, hingga akhir tahun ini LDR Bank Mandiri akan ke mencapai 68%. Dampaknya, Bank Mandiri harus bersiap membayar penalti.

Tetapi, Mandiri tidak sendirian. Sentot mengungkapkan, ada empat bank yang memiliki LDR di bawah 78%, yaitu Mandiri, Bank BNI, BCA, dan Paninbank. "Keempat bank ini memiliki total undisbursed kredit Rp 136,3 triliun," ujar Sentot, Jumat (15/10).

Untuk mencapai LDR 78%, bank memerlukan tambahan ekspansi kredit yang harus dilakukan secara agresif dan intensif. "Apabila tidak dilakukan secara hati-hati, dapat meningkatkan kredit bermasalah," lanjut Sentot.

Sekadar gambaran, saat ini Mandiri memiliki undisbursed loan sebesar Rp 46,1 triliun. Jika seluruh dana tersebut dikucurkan sebagai kredit dalam waktu sekitar 6 bulan, berarti rata-rata setiap bulan Mandiri harus menyalurkan kredit sebesar Rp 6 triliun - Rp 7 triliun.

"Harus hati-hati dengan euforia menyalurkan kredit. By nature, kredit bank harus tumbuh tapi kalau demand tidak ada, mau dikasih ke siapa?" tutur Sentot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×