Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Para pemain kredit mikro harus gigit jari. Bank Danamon dan Bank CIMB Niaga, misalnya, hanya mencatat pertumbuhan kredit mikro di bawah 10% pada tahun 2013. Padahal, setahun sebelumnya, dua bank itu membukukan pertumbuhan kredit ke sektor usaha kecil dua digit dan di atas rata-rata pertumbuhan kredit yang sebesar 23%.
CIMB Niaga hanya mencatat pertumbuhan kredit mikro 9,77% year on year (YoY) menjadi Rp 2,36 triliun per akhir Desember 2013. Sedangkan pada tahun 2012, bank ini mencetak pertumbuhan kredit mikro mencapai 73% (YoY) menjadi Rp 2,15 triliun.
James Rompas, Wakil Direktur Utama Bank CIMB Niaga, menjelaskan penyaluran kredit mikro melambat karena ada kenaikan biaya bunga atau cost of fund. Dus, CIMB Niaga lebih selektif menyalurkan kredit. Meski kredit mikro ke debitur hanya naik 10%, CIMB tertolong penyaluran kredit mikro melalui linkage program, yang tumbuh 20% (yoy) menjadi Rp 9,10 triliun per akhir Desember 2013.
Adapun Bank Danamon, yang menyalurkan kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) hanya membukukan pertumbuhan 6% menjadi Rp 19,9 triliun per Desember 2013. Per akhir tahun 2012, perkredit mikro Danamon tumbuh 14% menjadi Rp 18,8 triliun. "Persaingan kredit mikro ketat di pulau Jawa," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Danamon.
Pada tahun 2013, penyaluran kredit mikro di Jawa menyusut 1%, sementara di Sulawesi dan Indonesia Timur tumbuh 14%, serta wilayah Sumatera tumbuh 10%. Pada tahun ini, Danamon akan fokus membiayai kredit mikro di Sumatera dan Sulawesi, dengan target pertumbuhan 12%.
Direktur Kepatuhan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Anika Faisal, mengakui persaingan penyaluran kredit mikro semakin ketat. Apalagi saat ini perbankan wajib memenuhi kuotasi kreditnya ke segmen UMKM. "Kami akan memperkuat jaringan, infrastruktur, pelayanan nasabah dan pengembangan produk untuk meningkatkan kredit mikro," kata dia.
BTPN mencatat pertumbuhan kredit mikro 16% menjadi Rp 10,427 triliun di akhir 2013. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) di segmen ini naik menjadi 2,5% pada Desember 2013, dari 2,1% di 2012. NPL meningkat ada kenaikan BBM pada tahun lalu. "Kami menjaga rasio NPL kredit mikro di range 3%," ucap Anika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News