Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance milik investor asing mencatat tren positif terhadap penyaluran pembiayaan baru sepanjang kuartal satu 2024.
Sebut saja PT CIMB Niaga Auto finance (CNAF) membukukan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp2,43 triliun hingga Maret 2024, angka itu naik 35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp1,80 triliun.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan kenaikan ini berkat momentum Ramadan. Berdasarkan catatannya kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bekas atau baru meningkat di periode tersebut.
Baca Juga: Naik Tinggi, Pembiayaan Kendaraan Listrik CNAF Capai Rp 123,5 Miliar hingga Kuartal I
“CNAF juga mengadakan event-event untuk mendongkrak kenaikan pertumbuhan pembiayaan baru seperti mengadakan bursa dan lelang kendaraan mobil bekas. Demikian juga untuk mobil baru khususnya kendaraan ramah lingkungan, CNAF menawarkan suku bunga yang lebih murah dan promo suku bunga nol persen dengan syarat khusus,” kata Ristiawan kepada KONTAN, Rabu (24/4).
Dari total pembiayaan yang disebutkan, Ristiawan mengatakan, pembiayaan kendaraan bekas menjadi pemberi kontribusi terbesar di CNAF. Hal itu tercermin dari penyaluran pembiayaan terhadap kendaraan bekas mencapai Rp1,48 triliun atau sebesar 61% dari total penyaluran pembiayaan.
Dengan banyaknya pembiayaan yang disalurkan CNAF masih mampu menjaga rasio Non Performing Loan (NPF) di level 1,08% pada periode Maret 2024.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mencatat total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 1,4 triliun di kuartal pertama 2024 ini.
“Dari penyaluran tersebut, total pembiayaan baru relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa kepada Kontan.
Baca Juga: Mandala Multifinance (MFIN) Catat Pembiayaan Kendaraan Roda Dua Mendominasi
Dari keseluruhan penyaluran pembiayaan tersebut, WOM Finance mencatat segmen yang terbesar adalah multiguna Mobilku, diikuti multiguna MotorKu dan pembiayaan Motor Baru.
Adapun masing-masing porsinya sebesar 58% untuk pembiayaan multiguna MobilKu, 23% untuk pembiayaan multiguna MotorKu, dan 19% untuk pembiayaan Motor Baru.
Terkait kredit macet, WOF Finance juga masih berada di batas dengan rasio NPF gross sebesar 2,06% per Maret 2024.
Di sisi lain PT KB Finansial Multi Finance atau KreditPlus justru mengalami penurunan pembiayaan pada kuartal pertama 2024 menjadi Rp 2,2 triliun. Adapun segmen yang masih mendominasi adalah penyaluran pembiayaan roda 4 sebesar 41%.
Baca Juga: Laba Mandala Multifinance (MFIN) Tertekan pada 2023, Ini Penyebabnya
“Pencapaian ini sedikit lebih turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebab strategi kami yang lebih berhati-hati dalam mengucurkan pembiayaan baru sebagai antisipasi kondisi pasar yang masih tidak menentu. Ini juga dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya inflasi yang berdampak pada daya beli konsumen,” kata Direktur KB Finansial Multi Finance Peter Halim kepada Kontan.
Lebih lanjut Peter berharap ke depannya pembiayaan dapat tumbuh positif, hingga akhir tahun 2024 ia menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 9,6 triliun.
Meskipun ada penurunan, KreditPlus masih menjaga rasio NPF per Maret 2024 sebesar 1,55%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News