kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,23   -1,79   -0.20%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Multifinance Optimis Kinerja Bisnis Tumbuh Double Digit pada Kuartal I-2024


Minggu, 28 Januari 2024 / 16:56 WIB
Sejumlah Multifinance Optimis Kinerja Bisnis Tumbuh Double Digit pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan pembiayaan optimis akan tumbuh double digit pada kuartal I-2024. KONTAN/Baihaki/19/10/2020


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan optimis akan tumbuh double digit pada kuartal I-2024. Mengingat di awal ini ada sejumlah momentum yang akan dilewati. 

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) memproyeksikan total aset pada tahun 2024 mencapai angka di atas Rp 7 triliun. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa adanya momentum bulan Ramadhan serta menjelang hari raya Idul Fitri pada kuartal I 2024 tentunya menjadi salah satu kontributor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis.

Selain itu menurutnya kondisi politik yang relatif stabil dan pertumbuhan ekonomi yang baik tentunya turut mendukung pertumbuhan bisnis bagi Perusahaan Pembiayaan.

“Jadi kami proyeksikan total aset di 2024 ini lebih dari Rp 7 triliun,” jelas Cincin pada Kontan, Minggu (28/1). 

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Roda Dua Melaju pada Tahun Lalu

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  menyebut total aset industri pembiayaan pada triwulan I tahun 2024 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan di kisaran 10%-11%. Menanggapi hal tersebut, Cincin menilai proyeksi pertumbuhan pada kuartal 1 tersebut cukup realistis. Meski begitu, ia mengatakan tentunya terdapat banyak faktor yang mampu mempengaruhi pertumbuhan tersebut.

“Kondisi makro dan mikro ekonomi, politik serta daya beli masyarakat menjelang momentum hari raya Idul Fitri sangat berpengaruh di kuartal I,” ungkapnya. 

Selain itu Direktur Utama MUF Stanley Setia Mandiri Utama Finance (MUF) mengungkapkan terkait dengan rencana bisnis tahun 2024 telah ditetapkan target penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 25,0 triliun, tumbuh lebih dari 20% dibandingkan pencapaian Tahun 2023. Ia juga menargetkan total aset pembiayaan (all manage) akan tumbuh menjadi Rp 37,5 triliun, naik lebih dari 21%. 

“Proyeksi ini lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan dari OJK, yang ada di kisaran 13%-16% di 2024,” ungkap Stanley.

Stanley Setia mengatakan pembiayaan mobil baru maupun bekas, tetap menjadi penopang pertumbuhan pembiayaan MUF di 2024. Menurutnya di segmen ini akan berkontribusi sebesar 80% dari total penyaluran pembiayaan baru.

“Ya pembiayaan mobil diproyeksikan akan mendongkrak di tahun 2024,” jelas Stanley.

Sampaikan hal serupa, Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengungkapkan peningkatan pembiayaan pada kuartal I diperkirakan terjadi menjelang Ramadan dan Idulfitri. Menurutnya masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehingga berpeluang mendorong permintaan pembiayaan. 

“Selain itu, permintaan kendaraan untuk mudik atau pulang kampung selama libur Idulfitri juga dapat menjadi salah satu pendorong bagi pertumbuhan industri pembiayaan selama periode ini,” jelas Christel. 

Christel juga menambahkan segmen yang berpotensi untuk mendongkrak pembiayaan pada tahun 2024 ini masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Menurutnya kendaraan roda dua masih menjadi pilihan masyarakat untuk mendukung kegiatan mobilitas sehari-hari. 

“Selain itu juga dari segmen multiguna, terutama untuk memenuhi kebutuhan produktif yang salah satunya digunakan sebagai modal kerja sektor UMKM,” ujarnya.

Di sisi lain PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) memiliki tanggapan yang berbeda terkit proyeksi pertumbuhan di kuartal I.

Baca Juga: Ekspansi Kantor Cabang, Multifinance Genjot Anggaran Belanja Modal

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan CNAF melihat di kuartal I agak berat jika mematok angka double digit untuk pertumbuhan asset. Menururnya di samping waktu kerja yang pendek dikarenakan banyak waktu libur ditambah adanya pesta demokrasi atau pemilu, ada juga beberapa perubahan regulasi yang masih terus  diskusikan dengan Regulator. Hal itu sejalan dengan spirit pertumbuhan idustry Pembiayaan ditahun 2024. 

“Secara pertumbuhan CNAF mematok target tumbuh tetapi berkisar dikisaran single digit utk periode kuartal I tahun 2024,” ungkap Ristiawan.

Meski begitu Ristiawan menargetkan pertumbuhan aset kelolaan di tahun 2024 ini sebesar Rp 12,5 triliun atau meningkat 18% dari target aset kelolaan di tahun 2023. Ristiawan menambahkan, mengacu terhadap hasil di tahun 2023, CNAF merasa tagun 2024 ini pembiayan kendaraan bekas dan pembiayan multiguna akan menjadi penyokong utama peningkatan pembiayaan. 

“Sekitar 70% dari target 2024 ini akan disalurkan terhadap kedua segmen tersebut diatas,” jelasnya.

 
 
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×