kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Allo Bank (BBHI) Melesat 557% di Semester I-2022, Ini Penyebabnya


Selasa, 02 Agustus 2022 / 06:48 WIB
Laba Allo Bank (BBHI) Melesat 557% di Semester I-2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Laba bersih Allo Bank Indonesia melonjak tajam di semester I-2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk berhasil mencetak kinerja mumpuni di semester I-2022. Terlihat, laba bersih Allo Bank melonjak 557,16% year on year (yoy) menjadi Rp 150,62 miliar di enam bulan pertama tahun 2022.

Asal tahu saja, laba bersih Allo Bank di semester I-2021 lalu hanya Rp 22,92 miliar. 

Merujuk laporan keuangan yang sudah dipublikasikan, kinerja ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) 306,23% yoy dari Rp 53,47 miliar menjadi Rp 217,24 miliar. Juga dari pendapatan berbasis komisi yang melesat dari Rp 642 juta di Juni 2021 menjadi Rp 118,01 miliar di Juni 2022. 

Ini tak terlepas dari bank digital milik CT Corp ini yang berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 6,71 triliun di semester 1-2022. Naik lebih enam kali lipat dibandingkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 889,28 miliar. 

Dari sisi likuiditas, bank bersandi saham BBHI ini berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3,18 triliun di Juni 2022. Meningkat 70,97% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 1,86 triliun.

Baca Juga: Bank Neo Commerce Bukukan Pendapatan Bunga Bersih Rp 547 Miliar pada Semester I-2022

Adapun, modal inti BBHI tercatat mencapai Rp 6,20 triliun di semester 1-2022. Melesat dibandingkan Juni 2021 yang baru mencapai Rp 310,33 miliar. Kini, Allo Bank sudah memenuhi syarat modal minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling sedikit Rp 3 triliun di penghujung 2022. 

Besarnya penyaluran kredit dibandingkan himpunan DPK, membuat likuiditas BBHI sangat ketat tercermin dari loan to deposit  rasio di level 210,43%. Namun, modal inti yang berlimpah membuat rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) di level 85,19%.

Secara kualitas aset, BBHI bisa menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan gross maupun net di level 0% per Juni 2022. Padahal di posisi yang sama tahun lalu NPL gross 1,76% dan NPL net di level 1,17%. 

Peningkatan pendapatan bunga membuat rasio pendapatan bunga bersih net interest margin (NIM) melesat dari 3,15% di Juni 2021 menjadi 5,06% di Juni 2022. Sedangkan laba yang dihasilkan ikut mengungkit return on asset (RoA) di level 4,29% dan return on equity (RoE) di posisi 4,91%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×