Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil mencatatkan kenaikan total kredit menjadi Rp 7,0 triliun pada Juni 2022. Nilai ini naik sebesar 84,2% year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp3,8triliun.
Kenaikan dari sisi Kredit ini turut menaikkan pendapatan bunga bersih (NII) bank bersandi saham BBYB ini menjadi Rp 547 miliar di Juni 2022. Naik sebesar 302% dibandingkan posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp136,1miliar.
Disamping itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) BNC juga naik secara signifikan menjadi Rp176,1 miliar di Juni 2022 naik sebesar 973,8% jika dibandingkan posisi Juni 2021 yang sebesar Rp 16,4 miliar.
Baca Juga: Bank Neo Commerce Optimis Kinerja Semakin Baik Hingga Akhir Tahun
Pada semester 1 tahun 2022 BNC masih mencatatkan rugi Rp611,4 miliar. Namun kerugian BNCini secara konsisten mengalami tren penurunan setiap bulannya, dimana kerugian yang tadinya mencapai Rp159,9 miliar pada Januari tahun 2022 terus mengalami penurunan,hingga akhirnya pada bulan Juni 2022, BNC dapat membukukan laba sebesar Rp5,6 miliar.
Biaya promosi di semester I 2022 yang sebesar Rp251,3 miliar, naik 139,8%apabila dibandingkan biaya promosi di Juni 2021 yang sebesar Rp104,8 miliar.
BNC baru meluncurkan produk mobile banking (dengan nama neobank) di akhir Maret 2021,dan pengguna BNC posisi akhir Juni 2022 sudah mencapai 18,5 juta atau 9xlebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengguna per Juni 2021 yang sebanyak 2juta pengguna, sehingga untuk biaya-biaya berkenaan dengan operasional di semester 1 2021 tidak sebesar biaya di semester 1 2022.
Selain itu, penurunan secara bertahap atas Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dimana pada Desember 2021 di posisi 224,01%, turun menjadi 192,34% di Maret 2022 dan menjadi 156,75% pada Juni 2022.Tak hanya itu, rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juni 2022 berhasil naik menjadi 10,16%dari 7,72% di Maret 2022 dan 5,15% pada posisi Desember 2021.
Selain itu, BNC juga mencatatkan berbagai pencapaian positif. Di sisi Aset juga naik cukup signifikan, yaitu sebesar 104,6% dari Rp6,99 triliun di Juni 2021 menjadi Rp14,3 triliun di Juni 2022,atau peningkatan sebesar Rp3 triliun (26,6%) bila dibandingkan Aset di Desember 2021sebesar Rp11,3 triliun.
Sedangkan dari sisi likuiditas, perolehan DPK di Juni 2022,meningkat 37,03% dibandingkan perolehan Desember 2021 dari Rp8,1 triliun menjadi Rp11,1triliun. Hal ini membuktikan bahwa BNC semakin dipercaya oleh publik.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, mengatakan bahwa kinerja positif yang diraih oleh Bank Neo Commerce merupakan hasil dari semakin lengkapnya berbagai layanan dan fitur yang BNC hadirkan di aplikasi neobank.
“Setahun terakhir, kami secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah BNC. Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang cukup signifikan di semester I tahun 2022 ini”, jelas Tjandra dalam keterangan tertulis pada Senin (1/8).
Terkait pencapaian kinerja hingga akhir tahun, Tjandra menjelaskan, optimis mengarungi semester II seiring dengan semakin lengkapnya fitur dan layanan unggulan yang BNC hadirkan di beberapa waktu ke depan. Lnataran dengan demikian akan semakin banyak frekuensi transaksi nasabah hingga dapat mendongkrak kinerja kami di semester II tahun ini.
"Dengan jumlah nasabah lebih dari 18,5 juta saat ini, BNC diuntungkan mendapatkan use case terbaik sehingga kami dapat lebih leluasa mendengarkan masukan dari nasabah akan produk layanan seperti apa yang mereka inginkan, dari situ kami berusaha mewujudkannya. Hal inilah yang menjadi resep terbaik mengapa berbagai layanan dan fitur kami langsung diminati oleh para nasabah”, tutup Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News