kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank BTN (BBTN) naik 19,87% menjadi Rp 920 miliar di semester I 2021


Rabu, 28 Juli 2021 / 16:33 WIB
Laba Bank BTN (BBTN) naik 19,87% menjadi Rp 920 miliar di semester I 2021
ILUSTRASI. Laba Bank BTN (BBTN) tumbub 19,87% menjadi Rp 920 miliar di semester I 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati masih berada di bawah tekanan pandemi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih tumbuh 19,87% year on year (yoy) dari Rp768 miliar menjadi menjadi Rp 920 miliar pada semester pertama 2021. Kinerja ini berkat beragam strategi BTN mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit.

Kenaikan laba juga ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh 5,59% yoy. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga disertai dengan perbaikan kualitas dan peningkatan pencadangan untuk menjaga bisnis terus tumbuh berkelanjutan.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, BTN terus melakukan transformasi dan inovasi agar bisnis tetap melaju positif meski berada di tengah kondisi pandemi.  Peran positif pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga turut mendorong kinerja positif Bank BTN.

“Upaya peningkatan bisnis yang kami lakukan juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia yang semakin mendesak di masa pandemi ini. Kami berupaya terus mencatatkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan sehingga Bank BTN dapat terus menyediakan rumah untuk rakyat,” tutur Haru secara virtual pada Rabu (28/7).

Baca Juga: Dapat PMN, BTN menargetkan pertumbuhan kredit 12% tahun depan

Per kuartal II-2021, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 251,83 triliun menjadi Rp 265,9 triliun.  Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia (BI) merekam, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh 0,45% yoy per Juni 2021.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17% yoy menjadi Rp 126,29 triliun per kuartal II-2021. KPR Non-subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90% yoy menjadi Rp 80,59 triliun. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47% yoy menjadi Rp 5,43 triliun pada kuartal II-2021.

Kinerja penyaluran kredit Bank BTN yang tetap kokoh bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross Bank BTN turun 61 bps ke level 4,10% di kuartal II-2021 dari 4,71% di periode yang sama tahun lalu. Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90% pada kuartal II-2020 menjadi 120,72% di kuartal II-2021.

Di samping itu, Bank BTN juga mendulang kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 31,84% yoy menjadi Rp 298,38 triliun pada kuartal II-2021 dari Rp 226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan DPK tersebut disumbang oleh kenaikan pada seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70% yoy, 15,06% yoy, dan 43,53% yoy per kuartal II-2021.

Kendati DPK tumbuh signifikan, BTN mampu mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Peningkatan DPK juga menyebabkan loan to deposit ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12% di kuartal II/2021.

Laporan keuangan Bank BTN mencatat, pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga Bank BTN. Per kuartal II-2021, BTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39% yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63% yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18% yoy.

Sementara itu, dengan kinerja positif pada kredit dan DPK, hingga paruh pertama tahun ini, BBTN mencatatkan posisi aset senilai Rp 380,51 triliun atau meningkat 20,95% yoy dari Rp 314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu. “Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tutur Haru.

Bank BTN juga tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat termasuk nasabah atau debiturnya yang terdampak gelombang kedua Covid-19 dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selain menyalurkan berbagai bantuan sosial, perseroan juga tetap memberikan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau debitur terdampak.

BTN memproyeksikan restrukturisasi akan terus menunjukkan tren penurunan hingga akhir tahun 2021. “Kami tetap memberikan fasilitas restrukturisasi untuk mengurangi beban para debitur di masa pandemi ini. Namun, kami mencermati tren pengajuan restrukturisasi terus menurun meski PPKM diperpanjang,” imbuh Haru.

Selanjutnya: Penyaluran kredit bank tersengat lonjakan kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×