Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
Rasio pencadangan perseroan hingga kuartal I-2020 mencapai 105,7%, secara historis rasio pencadangan BTN tak pernah lebih dari 50%.
Landainya pertumbuhan kredit perseroan, ditambah kondisi pandemi saat ini juga menjadi salah satu pendorong perseroan bakal mengoreksi target bisnis. Pertumbuhan kredit yang semula bisa ditarget mencapai 9,5% tahun ini dipangkas menjadi 2-3%.
Baca Juga: Bank BTN (BBTN) sudah realisasikan buyback saham senilai Rp 50 miliar
“Kami pasti mengusulkan untuk revisi RBB, dari sebelumnya 9,5% menjadi 2-3%. Di tengah pandemi kami masih optimistis mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif.
Laba juga mungkin kami revisi tidak sebesar target kami sebelumnya Rp 2,5 triliun, jelas Pahala.
Pertumbuhan kredit yang positif masih ditargetkan BTN lantaran, saat ini perseroan juga baru menerima tambahan alokasi fasilitas likuiditas pembiaaan perumahan (FLPP) untuk 146.000 unit rumah. Ini akan jadi bekal ekspansi kredit perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News