kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba BCA di bulan Februari 2020 turun akibat meningkatnya pencadangan


Minggu, 05 April 2020 / 16:33 WIB
Laba BCA di bulan Februari 2020 turun akibat meningkatnya pencadangan
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Laba BCA di bulan Februari 2020 turun akibat meningkatnya pencadangan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia (BBCA) mengalami perlambatan pertumbuhan laba bersih (bank only) pada bulan Februari 2020. Ini merupakan perolehan laba bulanan terendah yang ditorehkan bank swasta ini sejak Februari 2018.

Mengolah laporan bulan Februari 2020, BCA tercatat hanya membukukan laba bersih Rp1,42 triliun. Itu turun 14,6% dibanding Februari 2019 (year on year/YoY) dan melorot 51,1% dari bulan sebelumnya (month to month/MoM). Namun, laba perseroan secara total dua bulan pertama tersebut mencapai Rp 4,33 triliun atau masih tumbuh 13,7% YoY.

Baca Juga: Laba Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tumbuh melambat Februari 2020

Adapun penyaluran kredit BCA sepanjang Januari-Februari 2020 tercatat sebesar Rp 574,89 triliun atau tumbuh 8,6% YoY. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh dua digit sebesar 12,4% YoY menjadi Rp 704,8 triliun.

Dengan begitu Loan to deposit ratio (LDR) BCA tetap di 82% yang menunjukkan bahwa bank ingin sangat likuid.

Lee Young Jun, analis Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya pada 2 Maret 2020 mengatakan, melambatnya pertumbuhan laba BCA tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan biaya pencadangan yang cukup tinggi dari Rp 348,2 miliar pada Februari 2019 menjadi Rp 1,09 triliun.

Margin bunga bersih (NIM) BCA melorot 1 basis point (bps) karena penurunan suku bunga BI pada awal 2020. Biaya pendanaan hanya dikelola turun 10bps karena rasio CASA yang tinggi, sedangkan suku bunga kredit menunjukkan penurunan yang lebih dalam.

Baca Juga: Bank Mandiri terbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 1 triliun

"Sebagai hasilnya, pendapatan bunga bersih (NII) dan pendapatan non-bunga secara bulanan masing-masing tumbuh 14,2% YoY dan 9,8% YoY," jelas Lee Young Jun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×