Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 842 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, realisasi tersebut tumbuh 52% jika dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin yang baru tercatat Rp 554 miliar.
Peningkatan pendapatan bersih di periode ini dikontribusi oleh perbaikan komposisi piutang yang didominasi oleh aset dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.
Selain itu, kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber pendanaan yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan cost of fund (CoF).
Sementara piutang bersih BFI Finance meningkat 24% menjadi Rp 14,4 triliun hingga sembilan bulan tahun ini. Pun demikian dengan penyaluran pembiayaan baru BFI Finance yang tercatat naik 34% menjadi Rp 10,25 triliun.
Lalu, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan juga naik 18,5% menjadi Rp 15 triliun. Adapun faktor tersebut ditunjang oleh kinerja pembiayaan produk kendaraan roda empat bekas dan roda dua bekas sebagai kontributor utama dari pembiayaan baru BFi Finance yakni sebesar 84%.
"Kami masih menerapkan strategi yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu melakukan ekspansi jaringan operasional dengan konsentrasi di wilayah pulau Jawa untuk memperluas penyediaan layanan pembiayaan kendaraan sepeda motor bekas dan mobil bekas," kata Sudjono dalam keterangan resminya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10).
Hingga kuartal ketiga tahun ini, rasio piutang pembiayaan Non Performing Financing atau NPF BFI Finance tercatat sebesar 1,11%. Persentase ini menunjukkan penguatan positif setelah sebelumnya mencatat 1,75% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk menjaga angka NPF, BFI Finance mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang terintegrasi dari awal sampai akhir (end-to-end) yang dimulai dari proses persetujuan kredit (credit underwriting) hingga manajemen penagihan (collection management).
"Kami terus berusaha untuk menjaga NPF di bawah 2% di masa-masa mendatang agar terus mempertahankan kinerja perusahaan serta meningkatkan daya saing kami di pasar. Perusahaan senantiasa berorientasi meningkatkan pengendalian risiko demi menjaga kelangsungan usaha,” ujar Direktur Risiko BFI Finance, Sigit Hendra Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News