kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih BNI meningkat 22,3% menjadi Rp 2,58 triliun di bulan Februari 2020


Selasa, 07 April 2020 / 14:48 WIB
 Laba bersih BNI meningkat 22,3% menjadi Rp 2,58 triliun di bulan Februari 2020
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/04/2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian global dan dalam negeri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil meraih laba bersih Rp 2,58 triliun pada periode Januari sampai Februari 2020.Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat Rp 2,11 triliun, laba bersih tersebut tumbuh 22,27%.

Pencapaian ini cukup menggembirakan karena lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih industri perbankan yang hanya tumbuh 8,25% dan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV yang tumbuh 19,08% di Januari 2020 sesuai Statistik Perbankan Indonesia (SPI).

Baca Juga: Waduh, aksi korporasi beberapa bank terancam molor akibat virus corona

Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengatakan kinerja Perseroan pada Februari menjadi bukti bahwa fundamental BNI masih cukup kuat menghadapi ketidakpastian yang terjadi pada 2020.

“Kami terus mencermati perkembangan yang ada dan tetap akan tumbuh dengan menjaga manajemen risiko di tengah ketidakpastian akibat wabah COVID-19,” ujar Putrama Wahju dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Lebih rinci peningkatan laba bersih BNI ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 15,85% dari Rp 5,11 triliun pada Februari 2019 menjadi Rp 5,92 triliun pada Februari 2020. Sementara itu, pendapatan komisi dan administrasi (fee based income/FBI) tetap kuat dengan menghimpun yakni Rp 1,44 triliun pada Februari 2020.

Pada Februari 2020, BNI juga mencatatkan peningkatan asset 9,72% menjadi Rp 788,72 triliun, dibandingkan Februari 2019 yang tercatat senilai Rp 718,82 triliun. Kenaikan aset perusahaan juga didukung oleh peningkatan penyaluran kredit yang meningkat 11,8% menjadi Rp 529,53 triliun, dibandingkan periode yang sama 2019 senilai Rp 473,61 triliun. Sementara DPK perusahaan pun tercatat naik 9,83% menjadi Rp 573,3 triliun, dibandingkan Februari 2019 senilai Rp 521,97 triliun.

Baca Juga: Ini daftar 46 MI yang dipanggil Kejagung terkait pemeriksaan Jiwasraya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×