Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melonjak hingga akhir kuartal III 2023. Kinerja BTN Syariah tersebut ikut mendongkrak perolehan laba bersih Bank BTN.
Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan, laba bersih UUS BTN melonjak 70,40% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 400,89 miliar per September 2023. Pada periode Januari-September 2022 lalu, laba bersih UUS BTN mencapai Rp 235,27 miliar.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengungkap, kinerja positif BTN Syariah tersebut sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat Indonesia untuk membeli rumah melalui skema pembiayaan syariah.
“Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan muslim yang merupakan basis nasabah yang kuat untuk bisnis pembiayaan perumahan dengan skema syariah. Kami optimistis BTN Syariah memiliki ruang besar untuk terus bertumbuh besar sehingga dapat melayani kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat Indonesia,” kata Nixon, Senin (27/11).
Baca Juga: Bank BTN Siap Fasilitasi Milenial Jadi Developer
Perolehan laba bersih BTN Syariah tersebut disumbang penyaluran pembiayaan yang naik pada kuartal III 2023 dengan pertumbuhan 17,94% YoY, atau dari Rp 30,35 triliun menjadi Rp 35,79 triliun. Pembiayaan perumahan tercatat masih mendominasi penyaluran pembiayaan di BTN Syariah sebesar 97,43%.
BTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp 36,25 triliun pada kuartal III tahun ini dengan pertumbuhan 16,76% YoY dari yang sebelumnya Rp 31,05 triliun. Dengan kinerja tersebut, aset syariah per kuartal III tercatat naik 17,26% YoY menjadi Rp 48,41 triliun.
Sementara itu, laba bersih BTN Syariah juga turut menopang perolehan laba bersih Bank BTN. Per September 2023, Bank BTN mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,31 triliun atau sesuai target perseroan. Selain disumbang bisnis syariah, perolehan laba bersih Bank BTN juga ditopang bisnis konvensional yang positif mulai dari KPR, high yield loan, hingga lonjakan fee based income.
Nixon menuturkan, perseroan optimistis akan mencatatkan kinerja sesuai target hingga akhir tahun.
"Mulai bergairahnya sektor perumahan dan insentif Pemerintah akan semakin mendorong bisnis pembiayaan sektor perumahan tumbuh positif hingga 2024. Momentum tersebut terus kami manfaatkan dengan berbagai inisiatif bisnis yang terus kami lakukan," ujar Nixon.
Baca Juga: Bidik Calon Manten, BTN Targetkan KPR Rp 500 M dari BTN Jakarta Wedding Festival
Laporan keuangan menunjukkan, Bank BTN yang berfokus pada pembiayaan perumahan, mencatatkan total kredit dan pembiayaan senilai Rp 318,30 triliun atau naik 9,87% YoY. Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang naik 11,87% YoY dari Rp 140,97 triliun menjadi Rp 157,71 triliun pada kuartal III tahun ini.
Berbagai inisiatif Bank BTN pun terus menunjukkan kinerja positif. Segmen high yield loan misalnya, menunjukkan kinerja moncer. Kredit Ringan (Kring) untuk pegawai naik 17,59% YoY menjadi Rp 4,32 triliun per kuartal III ini. Di periode yang sama, Kredit Agunan Rumah (KAR) tumbuh 10,63% YoY menjadi Rp 7,34 triliun. Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun melonjak 162,82% YoY menjadi Rp 1,60 triliun.
Ekosistem transaksi digital Bank BTN juga menyumbang kenaikan signifikan pada fee-based income. Di ekosistem ini, Bank BTN menawarkan layanan lengkap mulai dari transaksi untuk wholesale hingga ritel melalui BTN Mobile. Dengan berbagai kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan total fee-based income per kuartal III naik sebesar 67,32% YoY menjadi Rp 2,36 triliun.
Bank BTN mencatat dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 323,90 triliun atau naik 3,54% YoY dari Rp 312,84 triliun. Inisiatif Bank BTN dalam menjaga biaya dana juga turut meningkatkan porsi dana murah. Porsi dana murah atau current account savings account (CASA) Bank BTN tercatat naik 358 basis poin (bps) menjadi 49,48%. Total aset Bank BTN per kuartal III, mencapai Rp 409,68 triliun atau naik 5,24% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News