Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil mencatatkan laba bersih Rp 2,56 triliun per Juni 2022. Nilai ini tumbuh 20,19% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu Rp 2,13 triliun.
Merujuk laporan keuangan triwulan kedua 2022, kinerja ini ditopang oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi dan provisi, keuntungan dari instrumen keuangan, dan penurunan pencadangan.
Pendapatan operasional dari provisi dan komisi tumbuh 1,69% yoy dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 1,20 triliun. Sedangkan, kerugian nilai atas aset keuangan turun 2,55% dari Rp 2,15 triliun menjadi Rp 2,09 triliun.
Lalu, keuntungan dari instrumen keuangan melesat 74,42% yoy dari Rp 688 miliar menjadi Rp 1,2 triliun. Ini bisa mengimbangi penurunan tipis dari pendapatan bunga dan syariah bersih -0,02% yoy dari Rp 6,538 triliun menjadi Rp 6,537 triliun di Juni 2022.
Baca Juga: Bank BJB Cetak Pertumbuhan Laba 28% Menjadi Rp 1,49 Triliun di Kuartal II 2022
Secara konsolidasi, Bank CIMB Niaga telah menyalurkan kenaikan kredit 6,2% dari Rp138,74 triliun menjadi Rp 147,38 triliun.
Adapun, pembiayaan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,2% yoy. Nilai ini tumbuh dari Rp34,61 triliun menjadi Rp42,31 triliun. Sehingga, total aset bank ini secara konsolidasi naik 7,6% yoy dari Rp288,93 triliun menjadi Rp310,98 triliun.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK), CIMB Niaga secara konsolidasi tumbuh 6,4% yoy, dari Rp218,07 triliun menjadi Rp231,99 triliun. Kinerja himpunan dana ini ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang melesat 12,1% yoy, dari Rp136,01 triliun menjadi Rp152,45 triliun.
Dari sisi permodalan, modal inti (tier 1) secara bank only, Bank CIMB Niaga mengalami kenaikan sebesar 2,6% yoy dari Rp36,63 triliun menjadi Rp37,57 triliun per Juni 2022.
Sementara itu dari sisi rasio keuangan, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross Bank CIMB Niaga secara bank only tercatat berada di level 3,60% dan NPL Nett 0,99%.
Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Raup Laba Bersih Rp 24,79 Triliun pada Semester I, Melesat 98,7%
Dari sisi likuiditas, loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi sebesar 78,62% dari 76,78% pada posisi yang sama tahun lalu. Sedangkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 74,67% pada posisi Juni 2022.
Untuk profitabilitas, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di level 4,36%. Rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing berada di level 2,05% dan 12,62%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News