kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba CIMB Niaga meroket 43% di akhir 2017


Senin, 26 Februari 2018 / 21:49 WIB
Laba CIMB Niaga meroket 43% di akhir 2017
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk mengumumkan perolehan laba bersih konsolidasi (audited) sebesar Rp 3 triliun per 31 Desember 2017 lalu. Jumlah tersebut naik sebesar 43% dubanding setahun sebelumnya atau year on year (yoy), dan menghasilkan earning per share sebesar Rp 118,5.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang meningkat 2,6% menjadi Rp 12,4 triliun, peningkatan dari pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NoII) sebesar 18,8% menjadi Rp 3,4 triliun, dan penurunan pada biaya pencadangan sebesar 18%.

“Kami sampaikan bahwa kinerja keuangan CIMB Niaga terus mengalami kemajuan meskipun menghadapi lingkungan ekonomi yang menantang pada 2017. Pendapatan operasional naik 5,6% sementara biaya dapat ditekan dan hanya naik sebesar 2,1%.

Peningkatan progresif dalam pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 18,0%,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/2).

Di sisi lain, total asset perseroan mencapai Rp 266,3 triliun per 31 Desember 2017, naik sebesar 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kendati laba tumbuh tinggi, realisasi kredit yang disalurkan hanya tumbuh 2,8% mencapai Rp 185,1 triliun per 31 Desember 2017.

Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp 48,6 triliun naik 26% dari realisasi tahun lalu dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 35 triliun atau tumbuh 19% secara tahuan.

Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit korporasi sebesar Rp 69,6 triliun meningkat 38% yoy. Serta kredit komersial sebesar Rp 31,9 triliun yang naik 17%.

“Strategi yang kami ambil, yakni fokus pada kredit pemilikan rumah maupun sektor UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 12% dan 10,7% yoy. Adapun kredit korporasi tumbuh 7,7%,” tambah Tigor.

Sementara dari total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat berhasil menghimpun dana mencapai Rp 189,3 triliun per 31 Desember 2017, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 8,4% yoy, menghasilkan kenaikan rasio CASA CIMB Niaga sebesar 171 basis point (bps) dalam satu tahun terakhir menjadi 52,6%.

"Kami telah meluncurkan versi terbaru Go Mobile, layanan mobile banking yang memberi kemudahan akses bagi nasabah ritel, kapan saja dan dimana saja, terhadap portofolio mereka di CIMB Niaga melalui ponsel pintar. Peningkatan versi Go Mobile diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beralih ke digital banking,” katanya.

Bagi nasabah non-ritel, CIMB Niaga menawarkan Bizchannel@CIMB, sebuah solusi internet banking yang menawarkan cara aman dan nyaman untuk melakukan transaksi perbankan bagi nasabah di segmen bisnis.

Per 31 Desember 2017, 91,8% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.

Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp 16,7 triliun atau naik 63,5% yoy. Adapun, DPK yang disumbang dari UUS sebesar Rp 19,9 triliun meningkat signifikan sebanyak 87,3% per 31 Desember 2017. Bank yang terafilisasi dengan CIMB Group ini menjelaskan bisnis syariah terus meraih momentum yang positif dengan kontribusi sebesar 8,7% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 5,6% pada tahun sebelumnya.

Sementara rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 18,6% per 31 Desember 2017, meningkat 64 bps yoy.

“Ke depan, kami akan fokus memperbesar bisnis konsumer dan UKM, menjaga pengelolaan biaya secara disiplin, meningkatkan CASA serta memperkuat platform digital, dengan lebih berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit untuk menjaga kualitas aset yang lebih baik. Dengan demikian, kami berharap rasio NPL kami semakin membaik, bergantung pada proyeksi ekonomi,” ungkap Tigor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×