kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Laba Fintech Lending Meningkat Signifikan, AFPI Beberkan Penyebabnya


Minggu, 02 Februari 2025 / 13:56 WIB
Laba Fintech Lending Meningkat Signifikan, AFPI Beberkan Penyebabnya
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech peer to peer (P2P) lending terus meningkat.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech peer to peer (P2P) lending terus meningkat. Laba industri fintech lending terus meningkat sejak April 2024 yang tercatat sebesar Rp 172,84 miliar, lalu sudah menyentuh Rp 1,27 triliun per November 2024. 

Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai kenaikan laba fintech lending tak terlepas dari pengelolaan operasional yang baik dari para penyelenggara.

"Kami mampu melakukan efisiensi dalam pengelolaan operasional, sehingga dapat menekan biaya. Hal itu yang berhasil mendorong kenaikan laba industri secara signifikan," ucap Ketua Umum AFPI Entjik Djafar kepada Kontan, Jumat (31/1).

Baca Juga: OJK Beri Sanksi 14 Multifinance dan 27 Fintech Lending di Desember 2024

Selain itu, Entjik bilang, faktor naiknya laba juga berkaitan erat dengan perbaikan tingkat konsumsi masyarakat dan kinerja perekonomian nasional yang resilien di tengah krisis global. 

Lebih lanjut, Entjik memperkirakan pembiayaan industri fintech lending masih akan tumbuh ke depannya. Sebab, fintech lending memiliki peran penting dalam menjangkau segmen masyarakat yang belum bankable. 

"Dengan inovasi teknologi, proses pembiayaan makin efisien dan terjangkau, ditambah prospek pendanaan UMKM juga masih besar. Oleh karena itu, kami yakin kinerja industri fintech lending akan positif tahun ini," tuturnya.

Entjik berharap adanya penyesuaian bunga pada tahun ini tidak mengganggu kinerja industri secara keseluruhan. Dia optimistis industri masih akan tetap tumbuh meski ada penyesuaian bunga. Hal itu berkaca pada kondisi 2024, saat bunga turun dari 0,4% menjadi 0,3% per hari, outstanding pembiayaan fintech lending masih tumbuh 16,67%, dari tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, OJK mencatat industri fintech P2P lending masih mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait outstanding pembiayaan sebesar 29,14% secara Year on Year (YoY) per Desember 2024. Nilainya per Desember 2024 mencapai Rp 77,02 triliun.

Baca Juga: OJK Berpeluang Sesuaikan Kembali Batas Maksimum Pembiayaan Produktif Fintech Lending

Selanjutnya: OJK Berpeluang Sesuaikan Kembali Batas Maksimum Pembiayaan Produktif Fintech Lending

Menarik Dibaca: Cara Tercepat Turunkan Gula Darah Tinggi Ketika Darurat di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×