kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.724   -10,91   -0,14%
  • KOMPAS100 1.201   -0,63   -0,05%
  • LQ45 959   0,26   0,03%
  • ISSI 232   -0,50   -0,21%
  • IDX30 492   -0,06   -0,01%
  • IDXHIDIV20 592   0,92   0,16%
  • IDX80 137   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 143   0,06   0,04%
  • IDXQ30 164   0,05   0,03%

Laba Terkoreksi di Semester I-2023, Madala Finance Masih Andalkan Pendanaan Perbankan


Selasa, 22 Agustus 2023 / 12:45 WIB
Laba Terkoreksi di Semester I-2023, Madala Finance Masih Andalkan Pendanaan Perbankan
ILUSTRASI. Penjualan sepeda motor di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (17/1/2023). Laba Terkoreksi di Semester I-2023, Madala Finance Masih Andalkan Pendanaan Perbankan.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) menyatakan hingga saat ini perseroan tidak memiliki investasi dalam instrumen surat berharga. Adapun sumber pendanaan Mandala Finance berasal dari perbankan.

“Untuk sumber pendanaan kami berasal dari perbankan, baik dalam maupun luar negeri, serta melalui penerbitan obligasi dan sukuk,” ujar Managing Director Mandala Finance Christel Lamana kepada Kontan.co.id, Selasa (22/8).

Christel menjelaskan bahwa Mandala Finance melakukan langkah antisipatif sebagai respons dari naiknya tingkat suku bunga bank sentral lewat penyesuaian strategi pendanaan.

Baca Juga: Multifinance Catat Kenaikan Rasio NPF di Semester I-2023

“Penyesuaian strategi funding kami melalui diversifikasi pendanaan, dengan mengatur komposisi pendanaan dari bank dan obligasi sebesar 50/50,” jelasnya.

Dia bilang bahwa saat ini pendanaan perusahaan pembiayaan dengan kode emiten MFIN ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan tahun 2023.

Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan laba bersih Mandala Finance tercatat terkoreksi sebesar 23,28% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 241,54 miliar di semester I 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 314,85 miliar.

Namun pendapatan MFIN tercatat naik 4,13% yoy menjadi Rp 1,09 triliun di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp 1,05 triliun. Naiknya pendapatan tersebut ditopang dari pembiayaan konsumen yang mencapai Rp 1,04 triliun di Juni 2023, naik 1,90% yoy dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 1,02 triliun.

Baca Juga: Hingga Semester I, Laba Bersih WOM Finance Tumbuh 10%

Sementara itu, merosotnya laba MFIN tampaknya disumbang oleh naiknya beban perusahaan yang mencapai 22,13% yoy menjadi Rp 793,46 miliar di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 649,68 miliar.

Rupanya beban terbesar MFIN datang dari pos beban kepegawaian yang naik 9,42% yoy menjadi Rp 275,54 miliar di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 251,83 miliar.

Liabilitas MFIN juga mengalami peningkatan sebesar 21,36% year to date (ytd) menjadi Rp 4,04 triliun di Juni 2023, dibandingkan posisi Desember 2022 yang mencapai Rp 3,33 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih WOM Finance Tumbuh 10% pada Semester I

Permodalan atau ekuitas MFIN tampak turun tipis sebesar 0,72% ytd menjadi Rp 3,21 triliun di Juni 2023, dibandingkan posisi Desember 2022 yang sebesar Rp 3,23 triliun.

Sementara itu, total aset Mandala Finance tampak meningkat sebesar 10,48% ytd menjadi Rp 7,25 triliun di Juni 2023, dibandingkan Desember 2022 yang sebesar Rp 6,56 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×