Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Toyota Astra Financial Services boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan industri pembiayaan, perseroan masih mampu membukukan peningkatan pada jumlah pendapatannya.
Sehingga, pertumbuhan laba pun positif, yakni 5,6% dari Rp 196,99 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 208,08 miliar pada kuartal ketiga tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten obligasi dengan kode TAFS tersebut membukukan jumlah pendapatan sebesar Rp 1,32 triliun atau naik 15,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 1,14 triliun.
Pencapaian tersebut ditopang oleh pendapatan pembiayaan konsumen Rp 1,81 triliun dan pendapatan sewa pembiayaan Rp 43,58 miliar. Masing-masing bertumbuh 12,5% dan 150,4%. Ditambah dengan pendapatan bunga bank sebesar Rp 20,332 miliar atau melesat 175,6%.
Namun, pendapatan perseroan itu terbebani beban. Karenanya, meski pendapatan kinclong, kenaikan laba bersih cuma single digit. Tengok saja, beban umum dan administrasi kelompok usaha Astra International tersebut naik 2,6% menjadi Rp 202,52 miliar dengan peningkatan beban bunga dan keuangan sebesar 25,8% menjadi Rp 726,42 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News