Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Aktivitas usaha pembiayaan PT Toyota Astra Financial Services (TAF) tidak bisa dibilang suam-suam kuku. Soalnya, lini usaha pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan tercatat tumbuh masing-masing 6,6% dan 31% pada paruh pertama tahun ini menjadi Rp 12,9 triliun dan Rp 12,1 triliun.
Namun, kinerja kinclong tersebut tidak diikuti dengan perolehan laba yang mengkilap. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, laba bersih perseroan mencapai Rp 133,8 miliar hingga semester pertama ini atau tumbuh tipis 2,1% ketimbang perolehan laba periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 131 miliar.
Menilik laporan keuangan perseroan, perlambatan pertumbuhan laba ini dikarenakan jumlah bebannya tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah pendapatan. Jumlah beban tercatat tumbuh 19% menjadi Rp 672,6 miliar. Beban bunga dan keuangan mendominasi jumlah beban.
Sementara, jumlah pendapatan cuma naik 15,3%, yaitu dari Rp 738 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp 851,4 miliar pada periode yang sama tahun ini. Peningkatan jumlah pendapatan ini berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan dan bunga bank.
Tahun ini, TAF mulai membidik penyaluran pembiayaan mobil bekas. Sebelumnya, perseroan hanya mengandalkan pembiayaan mobil baru. Selain itu, perseroan juga mulai melayani pembiayaan mobil di luar merek Toyota. Tetapi, itu pun masih berasal dari merek-merek kelompok usaha Astra International, seperti Daihatsu dan Isuzu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News