Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga tercatat ada perlambatan pertumbuhan di segmen konsumsi. Di mana, per kuartal I-2024, pembiayaan konsumsi di BSI tercatat tumbuh 14,89% menjadi Rp 135 triliun, sementara pada kuartal I-2023, pertumbuhannya bisa mencapai 24% YoY.
Meski demikian, Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna melihat sejatinya permintaan atau daya beli masyarakat masih berpotensi bisa mendongkrak pertumbuhan pembiayaan konsumer. Ia hanya melihat yang terjadi di beberapa bulan belakang ialah banyaknya hari libur yang menjadi tantangan.
“Kendala kami yang utama itu hanya waktu processing-nya saja, kan bulan lalu itu libur hampir setengah bulan, jadi kapasitas kami pun berkurang,” ujar Anton.
Baca Juga: Sejumlah Bank Catatkan Pertumbuhan Penyaluran Kredit pada Kuartal I-2024
Oleh karenanya, ia pun masih optimistis pembiayaan konsumer ini tetap bisa ditingkatkan sesuai target di tahun ini. Di mana, bank syariah terbesar di tanah air ini akan mengandalkan nasabah payroll yang mereka miliki.
“Saya lihat sih setiap bulan, pembiayaan konsumer masih mencapai target yang kami tetapkan,” tambahnya.
Di sisi lain, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan bahwa penyaluran kredit konsumer BCA masih berpeluang tumbuh lebih positif. Per Maret 2024 kredit konsumer BCA meningkat 14,9% YoY menjadi Rp 201,6 triliun.
“Kami optimistis permintaan kredit konsumer di Indonesia masih relatif kondusif pada tahun ini,” ujar Hera.
Baca Juga: Baru Punya Pangsa Pasar DPK di Banten Sebesar 1,4%, Begini Strategi Bank Banten
Hera bilang selain menyelenggarakan BCA Expoversary dan BCA Expo, BCA senantiasa mereview dan menyesuaikan program dan penawaran kredit konsumer yang dimiliki, termasuk pricing yang ditawarkan sesuai kondisi pasar.
“Kami terus membangun kolaborasi dan partnerships baik di bidang penyaluran KPR, KKB dan kredit konsumer lainnya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News