kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju Pertumbuhan Kredit Kembali Merangkak, Ini Penopangnya


Senin, 28 Agustus 2023 / 10:53 WIB
Laju Pertumbuhan Kredit Kembali Merangkak, Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Kredit perbankan tumbuh 8,54% secara tahunan (YoY) di Juli 2023


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan mulai merangkak naik di Juli 2023 dengan tumbuh mencapai 8,54% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 7,76% YoY.

Jika menilik data Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan pada Juli 2023 senilai Rp 6.663,6 triliun. Di mana, kredit korporasi tetap mendominasi dengan senilai Rp 3.403,4 triliun atau tumbuh 7,4% YoY.

Dari jenis penggunaannya, kredit modal kerja menjadi yang paling cepat mengalami pertumbuhan. Di Juli 2023, kredit di segmen tersebut tumbuh 8,1% dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 7,1%.

Adapun, perkembangan kredit modal kerja bersumber dari sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yang pertumbuhannya mencapai 28,1% YoY. Sementara, untuk kredit modal kerja di sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tumbuh 8,7% yoy.

Baca Juga: Kinerja Saham Perbankan Big Caps Moncer, Simak Rekomendasi dari Analis

“Ditopang terutama pada sektor perantara keuangan lainnya (non bank) leasing di DKI Jakarta,” tulis BI dalam laporan uang beredar, Senin (28/8).

Di sisi lain, kredit investasi masih mengalami perlambatan pertumbuhan di Juli 2023 dengan sekitar 8,4% YoY. Padahal, bulan sebelumnya kredit investasi bisa tumbuh hingga 11,6% YoY.

Perlambatan paling dalam terjadi untuk sektor industri pengolahannya yang hanya tumbuh 7,9% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 16,4% YoY. Pada periode bulan ini, kredit investasi di sektor pengolahan senilai Rp 282,5 triliun.

“Ini seiring perkembangan kredit pada sub sektor industri pulp, kertas, dan karton di DKI Jakarta,” tulis laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×