kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.875   64,00   0,40%
  • IDX 7.131   -29,90   -0,42%
  • KOMPAS100 1.093   -1,74   -0,16%
  • LQ45 867   -4,23   -0,49%
  • ISSI 216   0,10   0,05%
  • IDX30 443   -3,17   -0,71%
  • IDXHIDIV20 535   -4,56   -0,84%
  • IDX80 125   -0,31   -0,25%
  • IDXV30 134   -1,86   -1,37%
  • IDXQ30 148   -1,29   -0,87%

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Melambat pada Juni 2023


Selasa, 25 Juli 2023 / 15:16 WIB
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Melambat pada Juni 2023
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan kembali mengalami perlambatan di periode Juni 2023. Bahkan, ini bisa dibilang menjadi pertumbuhan paling lambat perbankan sepanjang tahun ini.

Bank Indonesia (BI) catat kredit perbankan hanya tumbuh kredit perbankan pada Juni 2023 tumbuh sebesar 7,76% secara tahunan alias year on year (YoY). Gubernur BI Perry Warjiyo bilang perlambatan itu karena menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha. 

Ia bilang saat ini korporasi cenderung mempercepat pelunasan kredit, dan berperilaku wait and see dalam meningkatkan rencana investasinya ke depan.

“Di tengah longgarnya sisi penawaran oleh tersedianya likuiditas, tingginya rencana penyaluran kredit, serta longgarnya standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan,” ujar Perry dalam konferensi pers, Selasa (25/7).

Baca Juga: Bank Danamon Ikut Himbau Nasabahnya Tak Terjebak Penipuan Biaya Transfer

Lebih lanjut, Perry bilang pertumbuhan kredit kali ini lebih ditopang oleh sektor Jasa Dunia Usaha, Jasa Sosial, dan Pertambangan. Sementara, Pembiayaan syariah tumbuh lebih tinggi mencapai 17,09% YoY pada Juni 2023.

Meski melambat, Perry bilang BI terus mendorong penyaluran kredit dari sisi penawaran perbankan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Oleh karenanya, kebijakan insentif likuiditas makroprudensial difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit lebih tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, khususnya pada sektor hilirisasi, perumahan, pariwisata, inklusif, serta ekonomi keuangan hijau.

Dalam hal ini, BI meningkatkan besaran total insentif paling besar 4%, dari sebelumnya paling besar 2,8%. Terdiri dari insentif untuk penyaluran kredit/pembiayaan kepada sektor tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, paling besar 2%, meningkat dari sebelumnya 1,5%

Lalu, insentif kepada bank penyalur kredit/pembiayaan inklusif ditingkatkan dari sebelumnya 1% menjadi 1,5%, dengan rincian 1% untuk penyaluran kredit UMKM/KUR dan 0,5% untuk penyaluran kredit UMi.

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75% pada Juli 2023

Terakhir, insentif terhadap penyaluran kredit/pembiayaan hijau menjadi paling besar 0,5%, meningkat dari sebelumnya 0,3%; 

“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2023 dalam kisaran 9% - 11%,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×