kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat pada Bulan Mei, Ini Penyebabnya


Selasa, 28 Juni 2022 / 18:57 WIB
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat pada Bulan Mei, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kantor cabang atau layanan nasabah bank CIMB Niaga.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan sedikit mengalami perlambatan pada bulan Mei dari bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit pada periode tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 9,03% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY). Sementara pada bulan April, fungsi intermediasi perbankan sudah tumbuh 9,1% YoY. 

BI dalam keterangan resminya dikutip Selasa (28/6) mengatakan, pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi, terutama pada segmen kredit Korporasi dan UMKM, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga. Pertumbuhan kredit UMKM meningkat sebesar 16,97% (yoy) pada Mei 2022. 

"Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor Perdagangan, Industri, dan Pertanian seiring membaiknya persepsi risiko kredit. Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi," tulis BI.

Perlambatan laju pertumbuhan itu dialami oleh mayoritas bank-bank besar. Kredit PT Bank CIMB Niga Tbk misalnya, berdasarkan laporan bulanannya per Mei 2022, hanya tumbuh 6,82% YoY. Itu melambat dari bulan sebelumnya yang sudah tumbuh 7,6%. 

Baca Juga: BRI Bukukan Pendapatan Bunga Bersih Tumbuh 14,5% hingga April

Kredit PT Bank Mandiri Tbk secara bank only mencapai Rp 873,8 triliun per Mei, tumbuh 11,4% secara YoY. Sedangkan bulan April, kredit perseroan sudah berhasil tumbuh 12,15% YoY. Pertumbuhan kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga melambat masing-masing dari 6,77% menjadi 6,66% dan dari 6,89% menjadi 6,68%.

Hanya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun cukup tipis. Per Mei 2021, kredit perseroan secara bank only tumbuh 9,76%. Adapun per April, kredit bank spesialis UMKM ini tumbuh 9,75%. 

Menurut Lani Darmawan Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, perlambatan laju pertumbuhan kredit di bulan Mei terjadi karena jumlah hari kerja di bulan tersebut relatif lebih kecil. "Di bulan Mei banyak hari libur," jelasnya pada Kontan.co.id, Selasa (28/6).

Melihat perkembangan kondisi ekonomi yang semakin baik hingga saat ini, CIMB Niaga optimis laju kreditnya hingga akhir tahun masih akan tumbuh lebih tinggi dari capaian hingga Mei. Lani mengatakan, pihaknya mengharapkan kredit bisa tetap tumbuh sekitar 8% tahun ini. 

Sementara Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan pertumbuhan kredit perseroan sejalan dengan penyaluran kredit segmen UMKM yang terus meningkat, terutama kredit mikro dengan pertumbuhan 15,61% YoY. Untuk segmen korporasi (non UMKM) juga tercatat tumbuh positif sebesar 4,01% yoy.

Baca Juga: Genjot Bisnis KPR, BNI Gelar Akad 5.476 Debitur FLPP

"BRI masih optimistis hingga akhir tahun 2022 penyaluran kredit mampu tumbuh 9%-11% atau sesuai target yang ditetapkan pada akhir tahun, namun BRI juga tetap membuka ruang untuk melakukan revisi," kata Aestika. 

Untuk memacu pertumbuhan kredit secara sehat dan berkualitas hingga akhir tahun, BRI akan melakukan strategi tumbuh selektif dengan fokus menyasar sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta punya eksposur minimum terhadap gejolak ekonomi seperti pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Perseroan juga akan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Strategi selanjutnya, BRI akan fokus menjaga kualitas penyaluran kredit dengan selektif menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.

"Kami menerapkan soft landing strategy dengan terus membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi," tambah Aestika. 

Terakhir, BRI akan fokus menyalurkan pinjaman-pinjaman yang memiliki high yield atau imbal hasil lebih tinggi, yaitu dari segmen mikro dan kredit konsumer. 

Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengakui bahwa bulan Mei memang pertumbuhan penyaluran kredit melambat karena aktivitas ekonomi terkonsentransi pada puasa dan Lebaran. 

"Tetapi setelah, penyalurannya lebih cepat lagi. Apalagi pagu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini juga meningkat," ujarnya. 

KPR FLPP merupakan potensi pertumbuhan bagi BTN. Pemerintah tahun ini telah meningkatkan kuota FLPP menjadi 200.000 unit dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 160 ribuan. Dengan peningkatan pagu tersebut, lanjut Haru, permintaan rumah subsidi masih sangat besar. 

Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran KPR FLPP sekitar 85% dari total pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah. Haru bilang, realisasi penyaluran FLPP perseroan sejalan dengan dengan target. Hingga akhir tahun, BTN masih mempertahankan target kredit tumbuh sekitar 9%-11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×