Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Dari jumlah tersebut, Rp 51,6 triliun berasal dari wholesale banking yakni korporasi dan komersial, sisanya dari ritel dan lain-lain.
Siddik bilang, sebagian besar dari kredit berasal dari sektor bisnis hotel, restoran, dan akomodasi, lalu transportasi, konstruksi dan properti. Sektor ini sekitar 70%-80% dari total kredit yang direstrukturisasi.
Baca Juga: Transaksi remitansi Bank Mandiri menurun akibat tekanan pandemi
Sementara pipeline kredit Bank Mandiri yang akan direstrukturisasi mencapai Rp 123,1 triliun, dimana dari segmen wholesale mencapai Rp 72,9 triliun.
Per Maret 2020, coverage ratio NPL Bank Mandiri mencapai 257%, naik dari 144% pada Desember 2019. Kenaikan tersebut untuk mengantisipasi implementasi dari PSAK71 yang berlaku sejak awal 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News