Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) akan terus meningkatkan belanja modal atau capex IT untuk mendukung transformasi digital perseroan. Tahun ini, Bank Jatim mengganggarkan sebesar Rp 165 miliar dan tahun depan akan ditingkatkan lagi.
Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim mengatakan, perseroan telah mengembangkan platform sebagai bagian dari transformasi digital yakni J-Connet. Platform ini merupakan branding digital banking yang menghubungkan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan perbankan.
"Kami sudah petakan target market kami dalam pengembangan digital banking melalui J-Connet ini. Ada tiga pilar yang jadi fokus kami yakni Pemda dan ASN, pelaku UMKM, dan masyarakta umum. Dengan begitu kami harus terus melengkapi infrastruktur sehingga anggaran digital banking ke depan akan semakin besar," jelas Busrul dalam publik eksposes virtual, Selasa (7/9).
Pada pilar Pemda dan ASN, Bank Jatim akan melakukan integrasi pengelolaan keuangan daerah atau elektronifikasi keuangan daerah dan layanan transaksi non tunai.
Baca Juga: BJTM manfaatkan dana PEN untuk mendorong peningkatan porsi kredit UMKM
Sementara pada pilar UMKM, Bank Jatim akan melakukan digitalisasi mulai dari sarana transaksi secara online, cashless payment, pemasaran online, marketplace UMKM, pengajuan online kredit untuk modal usaha / pengembangan usaha UMKM, serta Mikro peer to peer lending.
Untuk masyarakat umum, pengembangan digitalisasi akan dilakukan dengan menyediakan layanan perbankan yang mudah diakses, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, serta yang pasti aman dalam bertransaksi.
Busrul mengatakan, transaksi digital Bank Jatim semakin meningkat signifikan selama pandemi Covid-19. Per Juni 2021, transaksinya tumbuh 115% secara year on year (yoy) dan meningkat 39% secara year to date (ytd).
Adapun anggaran capex tahun ini akan digunakan untuk pergantian server dan mengembangkan core digital banking. Hingga saat ini, sudah banyak produk baru yang diperkenalkan perseroan untuk memmpermudah pembayaran atau melakukan transaksi banking.
Asal tahu saja, Bank Jatim masih mempertahankan target kredit tumbuh 8%-9% tahun ini meskipun kebijakan PPKM sejak Juli 2021 lalu menekan aktivitas ekonomi.