Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
Busrul mengatakan, target dipertahankan setelah melihat perkembangan belakangan bahwa kasus Covid-19 sudah lebih terkendal dengan baik dan terjadi percepatan vaksinasi Covid-19.
Untuk mencapai target kredit, Bank Jatim akan terus mendorong segmen konsumtif dan mengoptimalkan kredit UMKM di sektor produktif.
Per Juni 2021, kredit bank ini masih didominasi oleh kredit konsumer dengan porsi 58,2%. Sementara komersial 24,96% dan UMKM 17,02%.
Bursul mengakui porsi kredit Bank Jatim di segmen produktif masih kecil. Namun, perseroan tengah mencoba mendorong segmen ini dengan mulai menyiapkan infrastruktur dan meningkatkan SDM.
Baca Juga: Kementerian PUPR percepat pembangunan jalan pantai selatan jawa wilayah Jawa Timur
Mengingat ketebatasan jaringan yang dimiliki di segmen UMKM, Bank Jatim akan fokus melakukan pola linkage atau kolaborasi dengan pihak lain seperti BPR dan lembaga ekonomi di seluruh pesantren, serta mengoptimalkan bumdes dan agen laku pandai.
"Dengan pola itu, kami bisa meningkatkan volume kredit UMKM," ujar Busrul.
Selain itu, Bank Jatim juga akan terus melakukan transformasi digital dalam melakukan penyaluran kredit.
Sektor konsumtif juga masih akan terus didorong karena ini merupakan captive market perseroan.
Busrul bilang, Bank Jatim saat ini baru mengambil 60% dari pangsa pasar ASN di Jawa Timur sehingga masih ada ruang untuk terus ditingkatkan. Ke depan, bank ini menargetkan bisa mengambil 80% pasar ASN.
Selanjutnya: Bank Jatim (BJTM) akan bagikan 49,26% dari laba tahun 2020 sebagai dividen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News