kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Lampu kuning, kredit macet pertambangan tembus 4%


Selasa, 23 Februari 2016 / 11:35 WIB
Lampu kuning, kredit macet pertambangan tembus 4%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit pertambangan dan penggalian mulai merangkak naik menuju level 5%. Kenaikan ini NPL ini karena harga komoditas terus anjlok.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat sektor pertambangan dan penggalian memiliki rasio NPL 4,12% dengan nilai Rp 5,58 triliun per Desember 2015, mendekati batas kesehatan kredit macet dari regulator yaitu 5%. 

NPL yang tinggi ini membuat bank menghambat penyaluran kredit ke sektor pertambangan dan penggalian. Buktinya, kredit sektor ini turun 4,25% menjadi Rp 135,27 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 141,82 triliun per Desember 2014.

Berikut data kenaikan rasio NPL kredit sektor pertambangan dan penggalian selama lima tahun terakhir:

Desember 2011 : 0,32%
Desember 2012 : 1,23%
Desember 2013 : 1,51%
Desember 2014 : 4,52%
Desember 2015 : 4,12%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×