kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laris-manis, penjualan asuransi lewat insurtech capai Rp 811,71 miliar pada 2020


Senin, 05 Juli 2021 / 19:30 WIB
Laris-manis, penjualan asuransi lewat insurtech capai Rp 811,71 miliar pada 2020
ILUSTRASI. Calon nasabah mencari informasi produk asuransi kendaraan melalui kanal digital, Senin (24/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/05/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan asuransi melalui kanal insurtech kian laris-manis. Tak main-main, industri asuransi kantongi premi ratusan miliar berkat pemasaran lewat kanal digital ini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi menyebut, total premi yang dibukukan platform insurtech melalui kerja sama dengan pialang asuransi mencapai Rp 811,71 miliar pada tahun 2020. "Nilai itu setara dengan 3%-4% dari total premi yang dibukukan industri asuransi selama tahun 2020," kata Riswinandi, Senin (5/7).

Walaupun porsinya masih kecil, ia justru memperkirakan prospek insurtech semakin cerah. Menurut Riswinandi, pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan akses yang lebih baik bagi perusahaan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Baca Juga: AXA Mandiri gelar program vaksinasi Covid-19 bagi karyawan

Selain itu, keberadaan kanal ini dapat membantu pemasaran asuransi saat pandemi. Dengan begitu, perusahaan bisa memaksimalkan saluran digital di tengah keterbatasan saluran agen, broker dan bancassurance

"Kondisi pandemi ini menjadi momentum, di mana jalur distribusi digital akan dapat memainkan peran yang lebih baik dalam pemasaran produk asuransi," terangnya. 

Bahkan, pemasaran secara digital menjadi cara perusahaan untuk bertahan saat pandemi demi menjaga kelangsungan bisnis ke depan. Oleh karena itu, perusahaan harus beradapatasi dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat serta perkembangan teknologi yang kian cepat. 

"Di tengah pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan, perusahaan asuransi dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam proses bisnis untuk memberikan produk dan layanan yang terbaik," tutupnya. 

Selanjutnya: Kembangkan bisnis properti, Taspen gandeng Mitsubishi Estate

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×