kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lebih efisien, Bank Neo Commerce optimalkan kolaborasi dengan ekosistem Alibaba Group


Kamis, 15 Juli 2021 / 16:19 WIB
Lebih efisien, Bank Neo Commerce optimalkan kolaborasi dengan ekosistem Alibaba Group


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terus melakukan transformasi menjadi bank digital seiring dengan kebutuhan nasabah. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan melihat masyarakat Indonesia tengah melakukan transaksi menjadi negara digital. 

Kendati demikian, Bank Neo masih melihat beberapa segmen nasabah membutuhkan layanan dari cabang. Tjandra bilang bank tetap memberikan layanan secara fisik di cabang namun dengan jumlah kantor cabang yang tidak banyak. 

“Kami juga memiliki layanan digital banking dan internet banking. Tentunya, kami melakukan open banking dengan rekanan bisnis secara open API. Kami akan kolaborasi secara maksimal dengan ekosistem kami yakni Akulaku,” papar Tjandra secara virtual pada Kamis (15/7).

Baca Juga: Tak garap segmen korporasi, ini strategi Bank Jago menjalankan bisnis

Memang Akulaku tercatat sebagai pemegang saham pengendali Bank Neo. Selain itu, Tjandra bilang juga akan melakukan terus jalin kerja sama dengan group besar Alibaba sebagai investor Akulaku. 

“Banyak perusahaan di Indonesia yang diinvestasi oleh Alibaba Group. Nah, kami akan melakukan sinergis dengan tujuan memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Kami percaya, dengan sinergi dan kolaborasi kami bisa meminimalisir biaya-biaya, jadi bukan kompetisi,” jelas Tjandra. 

Ia menyebut, Bank Neo telah bekerja sama dengan Sunline, Tencent, Alicloud, Arrash, dan Huawei dalam mengembangkan infrastruktur digital bank. 

Dalam menjalankan model bisnis, Bank Neo terus mengembangkan layanan kebutuhan sehari-hari pengguna seperti top up, utility, makanan dan minuman, serta transportasi. Juga layanan lewat QR payment dan direct debit payment

Baca Juga: Bank Neo Commerce targetkan kucuran kredit Rp 750 miliar via P2P lending

Bank Neo menargetkan bisa menyalurkan kredit melalui fintech peer to peer (P2P) lending senilai Rp 750 miliar sepanjang 2021. Pinjaman itu akan disalurkan melalui 15 hingga 20 entitas P2P lending. Tjandra Gunawan bilang kerja sama ini guna memenuhi ketentuan minimum penyaluran kredit ke sektor UMKM sesuai arahan regulator. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×