kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lewat anak usaha modal ventura, bank bidik insurtech dan fintech wealth management


Selasa, 21 Juli 2020 / 21:12 WIB
Lewat anak usaha modal ventura, bank bidik insurtech dan fintech wealth management
ILUSTRASI. Karyawan Mandiri Capital Indonesia (MCI) melintas dekat papan nama MCI sesaat setelah peresmian kantor MCI di Jakarta, Senin (14/3). MCI adalah anak usaha Bank Mandiri dalam penyertaan modal ventura yang menyasar perusahaan perintis bidang teknologi finan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

PT Mandiri Capital Indonesia juga tengah membidik fintech khususnya yang menjalankan bisnis insurtech. CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro menyatakan fokus investasi pada fintech guna mendukung bisnis Mandiri Group yang bergerak di sektor jasa keuangan.

“Ada budget investasi batu sekitar Rp 50 miliar dan untuk investasi lanjutan senilai Rp 50 miliar untuk tahun ini. Iya incaran sama, fintech yang harus ada sinergi dengan Mandiri Group. Kita lagi cari insurtech,” kata Eddi kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Layanan digital jadi solusi mendorong bisnis remitansi perbankan

Selain itu, Mandiri Capital juga tengah mengumpulkan venture fund senilai US$ 100 juta. Eddi menyebut Mandiri Capital telah mendanai ke 13 fintech yang ada di Indonesia. Adapun jumlah dana yang telah disalurkan mencapai Rp 1 triliun.

Perusahaan rintisan itu antara lain Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan hingga Mei 2020 modal ventura telah menyalurkan melalukan penyertaan modal maupun pembiayaan senilai Rp 13,07 triliun. Nilai itu tumbuh 28,52% yoy dibandingkan Mei 2019 senilai Rp 10,17 triliun.

Baca Juga: Walau terdampak pandemi, BTN yakin bisnis tetap melaju

Kinerja dalam lima bulan pertama 2020 itu ditopang oleh pembiayaan bagi hasil senilai Rp 10,06 triliun. Lalu penyertaan saham senilai Rp 2,47 triliun dan obligasi konversi senilai Rp 540 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×