kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat Jenius, BPTN Salurkan Kredit secara Digital Rp 600 Miliar hingga Juni 2022


Selasa, 02 Agustus 2022 / 17:26 WIB
Lewat Jenius, BPTN Salurkan Kredit secara Digital Rp 600 Miliar hingga Juni 2022
ILUSTRASI. PT Bank BTPN Tbk memacu bisnis melalui kanal digital banking di paruh pertama 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk memacu bisnis melalui kanal digital banking di paruh pertama 2022. Salah satunya, dengan menyalurkan kredit secara digital (digital lending) lewat Jenius. 

Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan Tisnabudi menyatakan, guna menjaga kualitas aset, Jenius sempat mengerem penyaluran kredit ini saat awal pandemi di 2020 hingga 2021. Pada akhir tahun lalu, baru BTPN secara agresif menyalurkan digital lending. 

“Dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan lending Jenius itu 148% year on year menjadi lebih dari Rp 600 miliar. Memang masih kecil dibandingkan total portofolio kredit yang sudah disalurkan BTPN,” ujarnya secara virtual pada Selasa (2/8). 

Baca Juga: Jenius Berhasil Masuk Daftar 100 Top Bank Digital Global

Hal ini tak terlepas dari jumlah nasabah yang menggunakan Jenius mencapai sekitar 4 juta nasabah. Bahkan, ia memprediksi hingga delapan bulan pertama tahun 2022, jumlah nasabah baru yang berhasil diakuisisi hampir sama dengan jumlah nasabah yang diakuisisi tahun lalu. 

“Karena, sejak PPKM dilonggarkan, akuisisi nasabah baru di offline channel membaik, karena masih banyak nasabah potensial Jenius masuk lewat offline channel,” paparnya. 

Ia menyatakan jumlah transaksi Jenius di bawah ekspektasi. Lantaran implementasi biaya langganan atau feasible, membuat beberapa nasabah tidak lagi menggunakan layanan digital BTPN. 

Kendati demikian, Irwan melihat secara volume transaksi Jenius mampu tumbuh berkisar 15% hingga 20% di paruh pertama 2022. Ia berharap, volume transaksi bisa tetap tumbuh 15% hingga 20% di penghujung tahun dengan harapan kasus Covid-19 semakin terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×