Reporter: Galvan Yudistira, Issa Almawadi | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Setelah cukup lama bergerak di kisaran 5%, bunga overnight pasar uang antar bank (PUAB) kini menyentuh 8%.
Sejumlah bankir mengakui adanya pengetatan likuiditas.
Namun ini hanya momen yang biasa ditemui menjelang akhir tahun.
Data Bank Indonesia (BI) per 30 Desember 2015 menunjukkan, bunga overnight sudah bertengger di level 8,25%.
Padahal, sepekan sebelumnya, masih berada di kisaran 6,51%.
Per 31 Desember, bunga overnight melandai ke 7,5%.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri menjelaskan, kenaikan bunga overnight biasa terjadi jelang akhir tahun.
"Pada akhir tahun, penarikan dana oleh perusahaan-perusahaan untuk bayar operasional meningkat tajam," terang Kartika kepada KONTAN, Rabu (30/12).
Kartika mengakui likuiditas memang ekstra ketat.
Apalagi, permintaan kredit meningkat tajam pada Desember 2015.
Senada, Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, kenaikan bunga overnight hanya siklus tahunan sebagai antisipasi kas di akhir tahun.
Menurut dia, tren ini hanya akan berlangsung hingga awal Januari 2016.
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin punya pandangan lain.
Kata dia, upaya bank mempertahankan dana, menyebabkan bunga overnight naik.
"Tapi BI sudah lakukan normalisasi," uja Herwidayatmo.
Bunga deposito naik
Untuk mengatasi pengetatan likuiditas, Kartika menyebut, Bank Mandiri berupaya pertahankan nasabah besar, mengoptimalkan fresh fund masuk, window swap dan repo Bank Indonesia (BI).
Bank Mandiri juga akan menaikkan bunga deposito.
"Tapi, hanya yang spesial rate saja," imbuh Kartika.
Direktur Keuangan CIMB Niaga Wan Razly Abdullah berpendapat, kenaikan bunga overnight saat ini bukan gambaran umum kondisi likuiditas bank.
“Pasar lagi overlikuid karena aksi window dressing,” imbuh dia.
Direktur Utama Bank Jatim, Soeroso, mengungkapkan, kondisi likuiditas akan kembali membaik, seiring kucuran dana dari pemerintah kepada sejumlah bank pembangunan daerah (BPD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News