Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2025.
Ini menjadi penurunan ketiga sepanjang tahun ini, setelah sebelumnya dilakukan pada Januari dan Mei 2025, masing-masing sebesar 25 bps.
Sejumlah bank menilai penurunan ini sebagai angin segar bagi sektor pembiayaan, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi.
Mereka mulai mempertimbangkan penyesuaian suku bunga kredit, meski tidak serta merta dilakukan dalam waktu dekat.
Salah satunya ialah PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) juga melihat peluang untuk menurunkan bunga KPR nonsubsidi.
Baca Juga: BCA: Bunga KPR Bisa Turun Usai BI Rate Dipangkas, Tapi Tidak Semerta-merta
Direktur Kepatuhan Ok Bank, Efdinal Alamsyah, mengatakan bahwa transmisi kebijakan moneter tidak langsung terjadi, sebab bank tetap harus menghitung Cost of Fund (CoF), kondisi likuiditas, dan profil risiko debitur.
"Jika penurunan BI Rate diikuti penurunan CoF, suku bunga KPR nonsubsidi berpeluang turun dalam 2–3 bulan ke depan," ujarnya kepada Kontan, Kamis (17/7).
Hal yang sama disampaikan oleh PT CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bila penurunan bunga kredit, termasuk KPR tidak bisa semerta-merta. Melainkan juga mempertimbangkan penurunan Cost of Fund (CoF).
Sebagaimana kita ketahui, CoF adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh lembaga keuangan, khususnya bank, untuk memperoleh dana dari berbagai sumber, seperti simpanan nasabah (giro, tabungan, deposito) dan pinjaman.
Baca Juga: Suku Bunga BI Turun, Ini Respons BCA, Bank Mandiri, dan Ok Bank soal KPR
"Kita lihat apakah CoF bisa turun bertahap setelah penurunan BI Rate. Jika CoF turun maka bunga kredit termasuk KPR bisa berangsur turun. Jadi tidak serta-merta," tandasnya.
Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara (BINUS) Doddy Ariefianto menilai bahwa efek penurunan BI Rate terhadap suku bunga KPR baru akan terasa dalam waktu 4–6 bulan.
"Passthrough BI Rate ke suku bunga simpanan biasanya 75–100%, sedangkan ke pinjaman sekitar 40–80%. Kalau BI Rate turun 50 bps, bunga simpanan bisa turun 40 bps dan bunga pinjaman 30 bps," jelas Doddy.
Doddy menilai, penurunan suku bunga KPR juga dapat menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) di segmen nonsubsidi.
Apalagi, program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah tahun ini berpotensi mendongkrak pertumbuhan kredit pemilikan rumah.
“Program 3 juta rumah itu bisa jadi insentif tambahan. Pertumbuhan KPR bisa lebih tinggi dari pertumbuhan kredit total yang ditargetkan 9% - 10%,” pungkasnya.
Baca Juga: BI Rate Turun Jadi 5,25%, Bank Pertimbangkan Pangkas Bunga KPR Nonsubsidi
Selanjutnya: API Dorong Kebijakan Lanjutan Usai Tarif Impor AS Turun Jadi 19%
Menarik Dibaca: Cara Mengajukan KUR BRI 2025 untuk Modal Usaha yang Mudah dan Terpercaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News