kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lintasarta bakal lepas 55% saham Artajasa?


Senin, 02 Maret 2020 / 16:56 WIB
Lintasarta bakal lepas 55% saham Artajasa?
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronik Tbk (Artajasa) Bayu Hanantasena.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis, operator ATM Bersama mengumumkan salah satu pemegang sahamnya bakal melepas kepemilikan saham sebesar 55%.

“Perseroan dengan ini mengumumkan salah satu pemegang saham perseroan berencana mengalihkan sahamnya pada perseroan sebesar 55% atas saham yang ditempatkan dan disetor kepada pihak ketiga,” tulis pengumuman Artajasa pada Harian KONTAN, Senin (2/3).

Baca Juga: Bantu dorong ekonomi, Artajasa sediakan solusi untuk perlancar sistem pembayaran

Artajasa melanjutkan, jika ada pihak yang memiliki kepentingan dan memiliki keberatan diharapkan untuk mengajukan permohonan tertulis paling lama 14 hari setelah pengumuman.

Kontan.co.id telah menghubungi Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena untuk mengonfirmasi ini. Namun ia belum merespons pertanyaan yang dikirim Kontan.co.id.

Meskipun tak menyebut pihak mana yang bakal melepas sahamnya, dapat dipastikan aksi tersebut akan dilakukan oleh PT Aplikanusa Lintasarta yang mengempit 55% saham. Lagi pula aksi divestasi Lintasarta yang merupakan entitas anak PT Indosat Tbk (ISAT) ini memang telah dilakukan sejak tahun lalu.

Ada sejumlah alasan Indosat melalui Lintasarta melepas kepemilikannya di Artajasa. Pertama, terkait ketentuan Bank Indonesia yang membatasi kepemilikan saham asing pelaku Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) maksimum 20% pada 2020.

Artajasa merupakan salah satu lembaga switching GPN, adapun Indosat yang sebelumnya mengendalikan Artajasa dikuasai oleh Ooredo Asia Pte Ltd dengan mengempit 65% saham.

Makanya, sejak 2018 Indosat via Lintasarta juga berangsur mengurangi kepemilikannya hingga menjadi 55% saja. Pun meskipun masih menggenggam 55% saham Artajasa, Lintasarta dinyatakan hanya memiliki hak suara sebesar 20%, sedangkan 35% saham dimiliki tanpa hak suara.

Hal tersebut pula yang jadi alasan lain aksi divestasi lanjutan ini. Sementara Indosat mengklaim aksi divestasi sebelumnya yang mengakibatkan kepemilikan Lintasarta menjjadi 55% berhasil memberi untung senilai Rp 924,89 miliar.

Baca Juga: Mastercard Bangun Dua Pusat Data di Indonesia

“Pada 8 Agustus 2019, Dewan Komisaris Lintasarta memutuskan untuk menjual seluruh investasi atas saham Artajasa. Terlepas keputusan tersebut, aktual divestasi akan sangat tergantung atas negosiasi dari potensial pembeli, yang mungkin memerlukan imbalan pembelian, jumlah saham dan tingkat pengendalian atau pengaruh yang dicari oleh pembeli,” tulis Indosat dalam laporan keuangan 2019.

Sementara per Desember 2019, nilai investasi pada Artajasa yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dijual senilai Rp 260,09 miliar atau setara 12,5% dari kepemilikan Lintasarta di Artajasa yang diukur pada nilai yang lebih rendah dari nilai tercatat atau nilai wajar dikurangi beban penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×