Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaya hidup impulsif dan konsumtifmenjadi tantangan serius bagi generasi muda Indonesia. Tekanan sosial, fenomena fear of missing out (FOMO), serta kemudahan akses layanan keuangan digita mendorong sebagian generasi muda mengambil keputusan finansial tanpa perhitungan matang. Termasuk berutang untuk memenuhi keinginan jangka pendek.
Maka, penting bagi generasi muda memperdalam literasi keuangan. Seperti kongsi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) dan Kredit Pintar menggelar literasi bertajuk KOMA (Kemiskinan, Obrolan, Mimpi, Aksi).
Dari sisi industri jasa keuangan digital, literasi dmenjadi kunci pencegahan kerentanan ekonomi jangka panjang. Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi menilai, edukasi keuangan perlu diarahkan pada pembentukan kebiasaan, bukan sekadar pemahaman konsep.
Baca Juga: Tantangan Restrukturisasi Pinjaman Fintech P2P di Tengah Bencana
“Literasi finansial bukan hanya soal mengetahui produk keuangan, tetapi memahami risiko, mengelola pengeluaran, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab,” katanya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan literasi keuangan berperan dalam mencegah munculnya kemiskinan struktural di masa depan. Terutama di kalangan usia produktif yang kini semakin dekat dengan layanan keuangan digital.
Pembekalan literasi keuangan penting untuk membentuk generasi yang lebih tahan terhadap tekanan ekonomi. Kesadaran mengelola uang secara terukur dinilai menjadi fondasi dalam menjaga stabilitas finansial. Terutama di tengah arus konsumsi digital yang semakin masif.
Selanjutnya: OJK Terbitkan POJK 27/2025 untuk Perkuat Tata Kelola Investasi Asuransi Syariah
Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Destinasi Libur Akhir Tahun ala Gojek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













