kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Logo Berganti, Pemerintah Pesan BTN Bisa Turunkan Bunga KPR Non Subsidi


Minggu, 03 Maret 2024 / 12:52 WIB
Logo Berganti, Pemerintah Pesan BTN Bisa Turunkan Bunga KPR Non Subsidi
ILUSTRASI. Pemerintah berpesan agar BTN bisa menurunkan bunga KPR subsidi. Ini sejalan dengan semangat baru melalui perubahan logo BTN.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berpesan agar PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bisa menurunkan bunga KPR subsidi. Ini sejalan dengan semangat baru melalui perubahan logo BTN.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perubahan logo BTN perlu diikuti dengan perubahan sikap. Salah satunya menjadi lebih efisien agar bunga KPR non subsidi turun.

"Yang tadinya pegawainya leda-lede, bisa menjadi lebih sigap dan efisiensi sehingga bunga KPR non subsidi turun. Kalau gak bisa, itu omong kosong," ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Bank Masih Selektif Kucurkan Kredit ke Sektor Konstruksi

Tak hanya itu, Basuki juga menyoroti perubahan logo BTN yang tadinya menggunakan huruf kapital menjadi huruf kecil. Ia berharap lebih sederhana dan mudah digunakan oleh semua kalangan.

"Kalau huruf besar semua kan kesannya formal, nah ini harus lebih memasyarakat menjadi bank rumah masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dalam perubahan logo diharapkan BTN bisa tetap menjaga kesehatan perusahaan dengan menurunkan kredit bermasalah.

Tak hanya itu, Erick berharap BTN bisa menjadi lokomotif pembiayaan perumahan di Indonesia. Mengingat, kebutuhan rumah saat ini mencapai 12,7 juta unit.

Misalnya, ia meminta BTN bersama dengan PT KAI, Perumnas, dan Kementerian PUPR mencari lahan-lahan kosong yang berpotensial untuk didirikan sebuah hunian bagi masyarakat.

Selain itu, Erick juga menawarkan solusi untuk memperpanjang masa KPR untuk meringankan cicilan bagi masyarakat. Mengingat, pembayaran bunga biasanya selesai selama 10 tahun.

"Jadi tahun ke 11 sampai seterusnya bisa lebih ringan cicilan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×