kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

LPEI biayai ekspor pesawat PTDI senilai Rp 354 miliar


Selasa, 23 Maret 2021 / 15:55 WIB
LPEI biayai ekspor pesawat PTDI senilai Rp 354 miliar
ILUSTRASI. LPEI membiayai ekspor pesawat PTDI senilai Rp 354 miliar.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendukung pembiayaan ekspor pesawat CN-235 ke Nepal dan Senegal, kawasan Asia Selatan dan Afrika dengan total nilai Rp 354 miliar. Pembiayaan kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) itu dilakukan dengan skema penugasan khusus ekspor (PKE) dari pemerintah dan merupakan bentuk komitmen untuk mendukung peningkatan ekspor produk unggulan.

Bagi PTDI sendiri, ekspor pesawat ke Senegal ini adalah kali kedua setelah ekspor ke Nepal pada tahun 2019.

Sekretaris Lembaga LPEI Agus Windiarto mengatakan, dukungan LPEI tersebut penting untuk meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume maupun tujuan. Perluasan pasar ekspor ke negara-negara non tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan sangat terbuka.

Baca Juga: Pesawat terbang N-219 Nurtanio buatan PTDI lolos uji, ini spesifikasi & kemampuannya

Namun kawasan-kawasan tertentu memiliki risiko yang sering dihindari baik oleh pelaku industri maupun perbankan nasional. Pemerintah memastikan akan menyediakan semua fasilitas untuk menembus pasar tersebut.

“Peran pemerintah melalui LPEI untuk memberikan pembiayaan ekspor khususnya ke negara non tradisional dapat menstimulus industri strategis dalam melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara tersebut,” ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/3).

Sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI terbukti mampu menjembatani PTDI sebagai salah satu industri strategis nasional untuk menembus pasar non tradisional. Perluasan pasar itu sendiri diyakini dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ekspor pesawat terbang ke Senegal memiliki nilai strategis bagi industri nasional karena supply record- export order dan kepuasan pelanggan luar negeri menjadi salah satu syarat utama dalam evaluasi pada tender-tender internasional. Proyek ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memasuki pasar negara Asia Selatan dan Kawasan Afrika.

Manfaat pembiayaan LPEI kepada PTDI turut mempengaruhi puluhan industri dalam negeri yang memasok kebutuhan industri pesawat terbang, antara lain bidang usaha machining for landing gear, tube forming, polyurethane, heat treatment, thermo forming of acrylic, tool and jig dan puluhan industri lainnya.

Selanjutnya: PT DI ekspor pesawat CN235-220 maritime patrol ke Senegal senilai Rp 354 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×