kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

LPS Bayar Dana Rp 689,2 M ke BPR Tripanca dan Bank IFI


Rabu, 30 September 2009 / 08:20 WIB
LPS Bayar Dana Rp 689,2 M ke BPR Tripanca dan Bank IFI


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melunasi klaim sebagian besar nasabah dua bank yang ditutup tahun ini, yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tripanca Setiadana Lampung dan Bank IFI. Dana LPS yang terpakai untuk membayar nasabah di kedua bank mati tersebut mencapai Rp 689,2 miliar.

Direktur Klaim dan Resolusi Bank LPS, Noor Cahyo, mengatakan, total simpanan nasabah BPR Tripanca yang telah dinyatakan layak bayar oleh LPS sebesar Rp 507,7 miliar. "Dana layak bayar itu setara dengan 98,3% dari seluruh dana pihak ketiga (DPK) saat BPR ditutup," ujar Noor, Selasa (29/9).

Adapun dana nasabah Bank IFI yang dinyatakan layak bayar oleh LPS nilainya lebih kecil, hanya Rp 181,5 miliar. "Angka tersebut sebesar 51,4% dari total populasi atau DPK," jelas Noor. Proses klaim dan pembayarannya saat ini sudah selesai semua.

Dalam aturan LPS, ada dua sebab mengapa sebuah simpanan dinyatakan tidak layak bayar. Pertama, simpanan yang nilainya melebihi Rp 2 miliar. Jika simpanan bernilai, katakanlah Rp 2,1 miliar, maka LPS hanya mengganti Rp 2 miliar, dan tak membayar kelebihan yang Rp 100 juta.

Kedua, LPS tak mengganti simpanan, berapa pun nilainya, yang mendapat bunga lebih tinggi daripada bunga penjaminan.

Pembayaran tahap ketiga tagihan nasabah BPR Tripanca sebesar Rp 356,54 miliar telah dilakukan LPS Agustus lalu. LPS melakukan pembayaran melalui BNI dan BRI.

Total DPT BPR Tripanca saat BI melakukan penutupan akhir tahun lalu sebesar Rp 516,43 miliar. Setelah LPS melakukan verifikasi, simpanan yang layak bayar Rp 507,79 miliar. Dan, dana yang tak layak bayar Rp 8,64 miliar.

BPR Tripanca merupakan BPR yang memiliki aset terbesar di Lampung. BPR Tripanca bisa dibilang terimbas kesulitan grup sendiri.

Bisnis utama Tripanca Grup adalah perdagangan komoditi pertanian, terutama kopi. Bisnis Tripanca mulai limbung ketika harga kopi di pasar dunia anjlok tajam. Suplier kopi yang panik segera mernarik dana di BPR Tripanca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×